MESIR (Arrahmah.id) -Baku tembak yang melibatkan penjaga perbatasan Mesir di “Israel” selatan di sepanjang perbatasan menewaskan tiga tentara “Israel” dan seorang perwira Mesir pada Sabtu (3/6/2023), kata para pejabat. Ini merupakan kejadian yang jarang terjadi dalam kekerasan mematikan di sepanjang perbatasan.
Letnan Kolonel Richard Hecht, juru bicara militer “Israel”, mengatakan pertempuran dimulai semalam ketika tentara menggagalkan upaya penyelundupan narkoba melintasi perbatasan.
Dia mengatakan beberapa jam kemudian, dua tentara di sebuah pos penjagaan ditembak dan terbunuh. Jasad mereka ditemukan setelah penembakan, ketika mereka tidak menanggapi komunikasi radio, lansir AP.
Hecht mengatakan bahwa pembunuhan tersebut tampaknya terkait dengan upaya penyelundupan narkoba yang digagalkan. Pihak militer mengatakan, penjaga perbatasan Mesir tewas dalam baku tembak kedua yang menewaskan seorang tentara “Israel”.
Militer Mesir mengatakan seorang penjaga perbatasan Mesir melintasi penghalang keamanan perbatasan dan bertukar tembakan dengan pasukan “Israel” ketika ia mengejar penyelundup narkoba. Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penjaga perbatasan Mesir itu tewas bersama dengan tiga tentara “Israel”.
Hecht mengatakan penyelidikan sedang dilakukan dengan kerjasama penuh dengan tentara Mesir. Ia melanjutkan, tentara sedang mencari kemungkinan penyerang lainnya.
Ini merupakan baku tembak mematikan pertama di sepanjang perbatasan Israel-Mesir dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Tentara “Israel” mengatakan salah satu tentara yang tewas adalah seorang wanita.
Para penjahat terkadang menyelundupkan narkoba melintasi perbatasan, sementara kelompok-kelompok militan juga aktif di Sinai utara Mesir yang bergejolak.
“Israel” dan Mesir menandatangani perjanjian damai pada 1979 dan mempertahankan hubungan keamanan yang erat. Pertempuran di sepanjang perbatasan bersama mereka jarang terjadi.
Baku tembak dilaporkan terjadi di sekitar penyeberangan perbatasan Nitzana antara “Israel” dan Mesir. Penyeberangan ini terletak sekitar 40 kilometer (25 mil) di sebelah tenggara dari titik di mana perbatasan “Israel” dengan Mesir dan Jalur Gaza bertemu. Tempat ini digunakan untuk mengimpor barang-barang dari Mesir yang ditujukan ke “Israel” atau Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
“Israel” membangun pagar di sepanjang perbatasan yang keropos itu satu dekade lalu untuk menghentikan masuknya para migran Afrika dan militan yang aktif di gurun Sinai, Mesir.
Menteri Pertahanan Mesir Mohamed Zaki menyampaikan belasungkawa pada Sabtu kepada mitranya dari “Israel” menyusul insiden penembakan yang menewaskan tiga tentara “Israel” dan seorang petugas keamanan Mesir, kata tentara Mesir.
Dalam sebuah panggilan telepon, kedua menteri membahas tentang pengambilan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terulangnya insiden penembakan di perbatasan, sebuah pernyataan militer mengatakan. (haninmazaya/arrahmah.id)