LONDON (Arrahmah.com) – Sebuah ledakan menewaskan tiga orang tentara Inggris dalam usaha para mujahidin mengusir kehadiran sekitar 70.ooo tentara asing di Afghanistan.
“Dengan duka yang mendalam, Menteri Pertahanan Inggris telah mengumumkan tewasnya tiga orang tentara dari Batalion I The Rifles,” ujar Menteri Pertahanan dalam sebuah pernyataannya di London.
Tentara tersebut terbunuh oleh ledakan selama operasi pengawalan di distrik Gereshk di provinsi Helmand pada hari Rabu (25/2).
Helikopter medis dikirimkan ke tempat itu, namun semua tentara yang terkena ledakan tersebut tewas seketika.
Kematian tersebut menambah daftar panjang kematian tentara Inggris yang terbunuh dalam peperangan Afghanistan sejak AS memimpin invasi tahun 2001. Hingga saat ini, tercatat sejumlah 148 orang tentara yang terbunuh di sana.
Inggris memiliki 8.300 tentara, kebanyakan dipusatkan di provinsi Helmand.
Taliban telah berjuang hingga titik darah penghabisan di selatan dan timur Afghanistan dimana pasukan yang dipimpin oleh AS kehilangan beberapa kawasan pengawasannya terhadap para mujahidin.
Operasi militer AS yang dikenal dengan nama ‘Enduring Freedom’ diumumkan oleh pasukan Pentagon dengan Inggris dan negara barat lainnya untuk merespon serangan 11 September 2001.
Tujuan penyerangan tersebut adalah untuk menghancurkan al-Qaeda dan Taliban, menangkap Osama bin Laden dan membawa rasa aman bagi wilayah konflik – sebuah tujuan yang dalam beberapa saat lagi diwujudkan. (Althaf/arrahmah)