YARMOUK (Arrahmah.com) – Kelompok Aksi untuk Palestina Suriah (AGPS) melaporkan bahwa mayat pengungsi Palestina masih banyak ditemukan di bawah reruntuhan rumah yang hancur di kamp Yarmouk di selatan Damaskus, tiga tahun setelah kampanye militer terakhir rezim di kamp tersebut.
Dilansir Enab Baladi (26/4/2021), AGPS mengatakan bahwa mereka telah melihat puluhan jenazah di bawah reruntuhan rumah yang hancur di beberapa area kamp, khususnya di Jalan Yarmouk dan area al Aurobah.
Mayat para korban ini tetap terkubur di bawah puing-puing bangunan di Jalan Atta al Zir di kamp Yarmouk, menurut AGPS.
Kerabat korban menekankan bahwa pihak berwenang tidak melakukan tindakan apa pun untuk menemukan mayat yang tersisa di puing-puing.
AGPS telah meminta agar rezim Suriah dapat mengizinkan pertahanan sipil dan tim medis bekerja di kamp Yarmouk dan mengambil mayat para korban dari bawah reruntuhan.
Kamp Yarmouk merupakan saksi pertempuran antara kelompok perlawanan Suriah dan pasukan rezim Suriah, sebelum kelompok Islamic State (ISIS) menguasai dua pertiga kamp tersebut.
Pada Mei 2018 dan setelah operasi militer selama sebulan, pasukan rezim sepenuhnya merebut kendali atas Hajar al Aswad dan kamp Yarmouk dan memindahkan militan ISIS ke gurun As Suwayda.
Bentrokan militer menghancurkan lebih dari 60 persen bangunan dan infrastruktur di kamp Yarmouk, menurut laporan yang dikeluarkan oleh United Nations Institute for Training and Penelitian (UNITAR) bekerja sama dengan inisiatif REACH.
Sekitar 600 keluarga kembali ke rumah mereka di Kamp Yarmouk setelah gubernur Damaskus menetapkan tiga syarat yang memungkinkan mereka kembali.
Namun saat ini mereka mengalami kesulitan besar dalam mencukupi kebutuhan dasarnya. Mereka kekurangan roti, air minum, dan bahan bakar untuk pemanas dan memasak.
Penduduk pun tidak dapat membeli kebutuhan pokok mereka karena di sana tidak ada toko dan sarana transportasi untuk membantu orang mencapai daerah lain dalam mencukupi kebutuhan dasar sehari-hari mereka. (hanoum/arrahmah.com)