DARAA (Arrahmah.com) – Pemboman oleh pasukan pro-rezim Asad di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah telah memaksa tiga rumah sakit menghentikan layanan mereka semalam, ujar laporan kelompok pemantau dan kelompok bantuan medis.
Fasilitas medis terletak di kota Saida, Al-Jiza dan Al-Musayfra dekat perbatasan Yordania di sebelah timur kota Daraa. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris mengatakan tidak memiliki informasi mengenai nasib staf medis atau pasien yang berada di sana, lansir MEE pada Rabu (27/6/2018).
Awal bulan ini, rezim Asad meluncurkan serangan besar untuk merebut wilayah dari tangan pejuang Suriah yang menurut PBB sejauh ini telah memaksa 50.000 orang melarikan diri menuju perbatasan Yordania.
Yordania yang telah menampung lebih dari 650.000 pengungsi Suriah, mengatakan tidak akan membuka perbatasan.
SOHR mengatakan sekitar 47 warga sipil telah terbunuh sejak serangan rezim dimulai pada 19 Juni.
SOHR mengatakan serangan besar-besaran oleh Rusia dan rezim Asad, serangan roket dan bom barel masih memukul lingkungan-lingkungan yang dikendalikan oleh pejuang Suriah hingga Rabu (27/6) pagi.
Ahmad Al-dbis, manajer keselamatan dan keamanan di UOSSM, badan amal medis yang bekerja di wilayah yang dikuasai pejuang Suriah, mengatakan pemboman itu telah menyebabkan kerusakan materi di tiga rumah sakit.
“Pusat pertahanan sipil di Al-Musayfra juga dihantam dan mengalami kerusakan,” tambah Dbis yang berbasis di Suriah utara.
Direktur SOHR mengatakan total lima rumah sakit ditargetkan dalam kampanye sejauh ini.
(haninmazaya/arrahmah.com)