XINJIANG (Arrahmah.com) – Tiga petani Uighur ditahan setelah memposting tuntutan kompensasi atas penyitaan tanah mereka secara online di wilayah Xinjiang, menurut laporan yang dilansir RFA.
Ketiga petani tersebut adalah perwakilan dari desa Qaziriq di kota Kashgar, di mana ribuan hektar tanah pertanian penduduk telah disita untuk pembangunan sebuah bandara dan zona pengembangan khusus sejak 1980-an.
Polisi telah menahan tiga Muslim Uighur, bernama Turghun Mamut, Memettursun Abduwayit dan Abduqeyyum pada Senin (24/3/2014), dan mereka diyakini telah dibawa ke kota Hotan, sekitar 500 kilometer dari selatan Kashgar, kata warga desa, dikutip RFA.
Penahanan mereka dilakukan setelah ketiga petani itu memposting pernyataan yang mendokumentasikan keluhan para warga desa dan ditandatangani atas nama mereka di situs populer yang berbahasa Uighur, Baghdax.
Dalam sebuah panggilan telepon pada Rabu (26/3), Mamut mengatakan kepada RFA cabang Uighur bahwa mereka dibawa ke Hotan dan mereka dibawah pengawasan ketat serta tidak bebas untuk berbicara terkait situasi mereka.
“Saya tidak bisa bicara dengan anda lebih lama lagi karena kami diawasi dan dikontrol oleh orang lain sekarang,” katanya.
Sebagian penduduk meyakini bahwa ketiga petani itu ditangkap dan dibawa ke suatu tempat di kota lain untuk mencegah mereka bertemu dengan para pejabat tinggi yang diperkirakan akan mengunjungi desa tersebut pekan ini untuk menyelidiki keluhan warga terkait tanah mereka. (siraaj/arrahmah.com)