(Arrahmah.com) – Otoritas komunis Cina telah menembak mati tiga warga etnis Uighur atas tuduhan menyerang kantor polisi di wilayah Xinjiang. Para pejabat setempat menuding bahwa serangan itu sebagai tindakan “separatisme.”
Xuan in, kepala polisi di kota sekitar Dolan, mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh tiga pemuda Uighur sepekan yang lalu, Rabu (19/1/2014), dan sedang dalam proses investigasi oleh otoritas keamanan nasional.
“Saya tidak diberitahu tentang tujuan para penyerang, namun Saya menduga bahwa mereka ingin menunjukkan ketidakpuasan mereka dengan pemerintah kami,” katanya kepada Radio Free Asia (RFA) cabang Uighur.
“Seperti banyaknya insiden sebelumnya, ini juga sepertinya dimotivasi oleh separatisme,” tambahnya.
Menurut klaim seorang polisi dari Dolan, Abdusalam Rozi, tiga pemuda Uighur itu mendatangi kantor polisi itu dan meminta izin untuk bertemu kepala kantor polisi tetapi polisi tidak mengizinkan mereka masuk karena kepala polisi sedang rapat. Lebih lanjut Rozi mengatakan bahwa terjadi adu mulut dengan para pemuda itu dan polisi menyadarai para pemuda itu membawa sesuatu yang mencurigakan di pinggang mereka dan polisi meminta untuk menggeledah mereka.
Ketika hendak digeledah, kata Rozi, ketiga pemuda itu mengeluarkan cerulit dari dalam jaket mereka dan menyerang para penjaga, melukai dua orang. Kemudian polisi menembaki ketiga pemuda itu sampai mati.Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan warga Muslim etnis Uighur di Xinjiang telah dtiembak mati atas tuduhan terlibat “terorisme” dan “separatisme.” Tidak satu pun dari mereka yang dibiarkan hidup dan menjalani proses pengadilan.
Tindakan keras otoritas Cina itu telah mendapat kecaman dari para aktivis HAM, menganggap bahwa isu “terorisme” sengaja dimunculkan oleh pemerintah untuk melegalisasi penindasannya terhadap Muslim Uighur. (siraaj/arrahmah.com)