KABUL (Arrahmah.id) – Sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah ledakan menghantam masjid di Kabul, Afghanistan saat shalat magrib, ujar pernyataan pejabat rumah sakit.
Organisasi non-pemerintah Italia (LSM) Emergency, yang mengoperasikan sebuah rumah sakit di Kabul, mengatakan telah menerima 27 pasien yang terluka dalam ledakan itu, tiga di antaranya telah meninggal.
“Kami telah mencatat tiga kematian,” kata Emergency kepada kantor berita AFP melalui email.
Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 20 orang tewas dalam ledakan itu dan 40 lainnya terluka.
Juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid membenarkan ada korban tewas dan luka-luka dalam ledakan itu, tetapi tidak merinci berapa banyak.
“Pembunuh warga sipil dan pelaku akan segera dihukum atas kejahatan mereka,” tulisnya di Twitter.
Polisi mengatakan ada korban tetapi tidak menyebutkan jumlah korban.
“Sebuah ledakan terjadi di dalam sebuah masjid, ledakan itu menimbulkan korban, tetapi jumlahnya belum jelas,” kata juru bicara polisi Kabul Khalid Zadran kepada Reuters.
Saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan kuat terdengar di lingkungan Kabul utara, menghancurkan jendela di gedung-gedung di dekatnya. Ambulans bergegas ke tempat itu.
Seorang pejabat intelijen Imarah Islam Afghanistan, yang berbicara dengan syarat anonim, dikutip oleh Reuters mengatakan ledakan itu terjadi di sebuah masjid di daerah Khair Khana di Kabul.
Imam masjid termasuk di antara mereka yang tewas dan jumlah korban masih bisa bertambah, sumber tersebut menambahkan.
Tim intelijen berada di lokasi ledakan dan penyelidikan sedang berlangsung.
Afghanistan menyaksikan serangan reguler oleh kelompok-kelompok bersenjata, banyak dari mereka diklaim oleh afiliasi ISIS yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan, (ISKP), dalam beberapa bulan terakhir.
Pekan lalu, seorang pemimpin agama terkemuka Taliban, Syaikh Rahimullah Haqqani, tewas dalam serangan bom di sebuah seminari di Kabul, kata pejabat Taliban. Kelompok bersenjata ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Pada bulan Juni, ISKP mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah kuil Sikh di Kabul yang menewaskan dua orang. (haninmazaya/arrahmah.id)