ASSAM (Arrahmah.id) — Madrasah Markazul Ma-Arif Quariayana Assam dibuldozer pemerintah India setempat pada Rabu (31/8/2022) menyusul penangkapan 37 orang termasuk Imam dan guru Madrasah. Pembongkaran dilakukan karena diduga pihak pengelola Madrasah memiliki hubungan dengan kelompok militan Al-Qaeda Anak Benua India (AQIS) dan Ansarullah Bangla Team (ABT).
Penghancuran madrasah ini bukanlah yang pertama, ini merupakan penghancuran yang ketiga kali yang dilakukan pemerintah India wilayah Assam.
Dilansir India TV News (31/8), sebelumnya pada hari Senin (29/8), dua orang yang terkait dengan AQIS/ABT ditangkap di distrik Barpeta Assam karena diduga terlibat dalam kegiatan jihad.
“Polisi juga melakukan penggusuran di sebuah Madrasah di Barpeta karena dibangun secara ilegal di atas tanah pemerintah dan juga memiliki hubungan dengan dua tersangka yang ditangkap,” kata Amitava Sinha, SP, Barpeta.
Mengenai pembongkaran madrasah, SP Swapnaneel Deka mengatakan kepada kantor berita ANI, “Admin distrik mengatakan dalam perintah bahwa Madrasah secara struktural rentan dan tidak aman untuk tempat tinggal manusia karena bangunan Madrasah tidak dibangun sesuai spesifikasi APWD/norma IS.”
“Kemarin Polsek Goalpara juga melakukan operasi pencarian bersama seorang yang ditangkap terkait dengan AQIS/ABT di Madrasah. Sesuai arahan Pemkab, kami sudah memulai proses pembongkaran Madrasah tersebut,” tambah SP Swapnaneel Deka.
Pada awal Agustus, madrasah di distrik Morigaon Assam dihancurkan, termasuk imam masjid ditangkap karena dugaan hubungannya dengan kelompok Bangladesh Ansarul Islam.
Madrasah Jamatul di Moirabari pun ikut disegel dan ikut dibulldiozer setelah imamnya ditangkap. (hanoum/arrahmah.id)