MUMBAI (Arrahmah.com) – Sedikitnya 21 orang tewas dan sejumlah besar terluka setelah sebuah kota di India menjadi target serangan apa yang disebut dengan otoritas sebagai “serangan teroris”.
Tiga serangan yang tampaknya terkoordinasi telah menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai puluhan lainnya yang terjadi antara pukul 18.50 hingga 19.00 waktu setempat di ibukota India, Mumbai.
Serangan pada Rabu (13/7/2011) merupakan yang terbesar sejak serangan 2008 di Mumbai yang menewaskan 166 orang termasuk 6 warga Amerika dan India menyalahkan Mujahidin yang berbasis di Pakistan sebagai pelakunya.
Setiap ledakan terjadi di daerah yang sangat padat selama jam sibuk ibukota. Dua ledakan menghantam selatan kota dan satu menghantam pusat. Para pejabat telah berspekulasi bahwa ledakan, yang hanya berselang menit antara satu dengan lainnya, diorganisir oleh “kelompok teroris”.
Ledakan pertama menghantam Jhaveri Bazaar pada pukul 18.54 waktu setempat, merobek pasar yang terkenal dengan perhiasannya.
Semenit kemudian, ledakan kedua menghantam distrik super sibuk, Opera House, beberapa kilometer dari selatan Mumbai. Pada pukul 19.05, bom ketiga meledak di pemukiman padat Dadar di pusat Mumbai.
“Orang-orang berteriak, ‘tolong aku, tolong aku’,” ujar saksi mata kepada siaran televisi lokal.
“Itu seperti kekacauan di mana-mana,” ujar saksi mata lainnya seperti yang diberitakan televisi NDTV.
NDTV melaporkan bahwa enam orang tewas dalam ledakan di Dadar dan 10 sampai 15 tewas antara tiga ledakan.
Reporter NDTV mengatakan ia melihat mayat yang sedang diangkut ke dalam mobil di pemukiman Opera House.
Manmohan Singh, Perdana Menteri, mengutuk ledakan dan meminta “masyarakat Mumbai untuk tetap tenang dan menunjukkan wajah bersatu”.
Barack Obama, presiden negara penjajah juga mengutuk serangan dan menawarkan dukungan untuk membawa pelaku ke pengadilan, menurut sebuah statemen yang dibacakan oleh Jay Carney, juru bicara Gedung Putih.
“Pemerintah AS terus memantau situasi, termasuk keselamatan dan keamanan warga kami,” ujar pernyataan itu.
Menteri Dalam Negeri India mengatakan 54 orang yang terluka telah dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan sifat terkoordinasi dari ledakan, sekretaris pemerintah mengatakan : “Kami menyimpulkan bahwa ini adalah serangan ledakan terkoordinasi oleh teroris.”
Ia juga menyatakan bahwa tim investigasi dari seluruh negeri tengah dalam perjalanan ke Mumbai.
Menurut reporter Al Jazeera, jumlah korban kemungkinan akan meningkat.
Berbicara kepada CNN, seorang saki mengatakan, “Kami berada dalam kantor kami ketika mendengar suara ledakan besar.”
“Diluar banyak keributan, kami dapat melihat truk pemadam di sini dan mereka telah mengambil dua atau tiga jenazah.”
Pemerintah musyrik India menyalahkan Mujahidin India atas serangan ini, namun mereka tidak memiliki argumentasi atau bukti apapun untuk mendukung klaim mereka. Belum ada kelompok manapun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. (haninmazaya/arrahmah.com)