KAIRO (Arrahmah.com) – Kembali sebuah ledakan terjadi di dekat Istana Kepresidenan Mesir dan menewaskan seorang polisi. Ledakan itu terjadi beberapa saat setelah sebelumnya dua bom meledak. Ledakan pertama menewaskan seorang polisi dan melukai tiga orang lainnya, sebagaimana dilansir oleh Ahram Online, Senin (30/6/2014).
Kolonel Ahmed El–Ashmawy, seorang ahli bahan peledak di direktorat keamanan Kairo, tewas ketika mencoba untuk meredakan perangkat peledak pertama dan tiga polisi lainnya terluka.
Sebelum ledakan kedua, dua alat peledak telah ditemukan. Salah satunya dijinakkan sementara yang lainnya meledak. Ledakan itu tidak menimbulkan korban tewas atau cedera.
Ledakan pada Senin itu bertepatan dengan hari yang menandai ulang tahun pertama protes massa pada 30 Juni 2013 yang menuntut penggulingan Presiden Muhammad Mursi.
Penyidik sedang menginspeksi area ketika bom kedua meledak.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di akun Twitternya pada tanggal 27 Juni 2014, kelompok Agnad Misr telah menyatakan bahwa ia berhasil menembus keamanan istana presiden.
Selanjutnya, dalam peringatan kepada warga sipil, pernyataan itu secara eksplisit mengidentifikasi – dalam huruf tebal merah – lokasi yang tepat dari perangkat peledak yang ditemukan pada Senin pagi.
Agnad Misr, yang secara resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris pada Mei 2014 oleh pengadilan Mesir, sebelumnya telah mengaku bertanggung jawab atas sejumlah operasi, termasuk pemboman Universitas Kairo pada bulan April 2014.
(ameera/arrahmah.com)