JAKARTA (Arrahmah.com) – Direktur An Nashr Institute Munarman, SH mengatakan isu ISIS yang dihembuskan media massa secara masif dan terus menerus hanya semata-mata urusan fulus (uang) dan karir sejumlah orang di Densus88 dan BNPT.
Dalam perbincangannya kepada wartawan usai acara diskusi “Mengukur Bahaya ISIS di Indonesia,” yang digelar Pengurus DPP Partai Bulan Bintang, di Jakarta, Sabtu (16/8/2014). Munarman menyebut isu ISIS ditunggangi oleh beberapa kepentingan.
Pertama kepentingan dari oknum-oknum pejabat yang ingin terus mendapatkan proyek dengan isu terorisme. Siapa saja mereka? BNPT dan polisi dalam hal ini Densus88. Karena, kata Munarman, saat ini hampir tidak ada liputan media tentang penangkapan tertuduh teroris secara besar-besaran. Dengan adanya isu ISIS ini maka akan gencar penangkapan tertuduh teroris dengan liputan media secara massif. “Supaya apa? Supaya terekspos dan dapat proyek lagi,” katanya.
Kedua kepentingan dari pemerintahan sekarang yang gunanya untuk menjilat kepada tuan-tuan mereka seperti Amerika dan PBB untuk menyatakan sikap mencegah bangkitnya Islam yang kaffah seperti yang dituduhkan oleh mereka itu dengan penangkapan terorisme di Indonesia.
Ketiga, kepentingan bagi pemerintahan yang akan datang. Pemerintahan yang akan datang ini belum jelas, masih disengketakan. Dan umat Islam berada pada posisi yang calonnya kalah dalam Pilpres lalu. Agar umat Islam tidak berani macam-macam, maka diciptakanlah kondisi seperti sekarang ini.
“Agar umat Islam tidak berani berdemo dengan militansi yang lebih kuat, maka dibuatlah isu-isu agar umat Islam ini jadi malas,” ujarnya.
“Hanya kepentingan jangka pendek begitu aja mainannya,” simpul Munarman
Selanjutnya Munarman juga memprediksi isu ini akan berlangsung lama di media, bukan hitungan pekan atau bulan. Dia memprediksi isu ini bisa bergulir setahun. Karena apa? Karena Ormas-ormas Islam banyak yang terjebak dan terperangkap turut berkomentar tentang ini. Tak peduli pro atau kontra, yang penting dibicarakan Dan inilah yang dikendaki oleh pemerintah. “Bahkan acara hari saja termasuk,” katanya
Munarman juga menyimpulkan bahwa “kampanye” anti ISIS ini pada pokoknya adalah bukan anti ISIS tapi anti khilafah. (azm/arrahmah.com)