MOGADISHU (Arrahmah.com) – Tiga belas tentara, termasuk seorang komandan intelijen senior, tewas dalam pemboman pinggir jalan di Somalia pada Ahad (7/2/2021). Kelompok militan Asy Syabaab mengklaim bertanggungjawab atas insiden tersebut.
Dilansir dari AFP, Senin (8/2), ledakan itu menghancurkan sebuah kendaraan militer di luar Dhusamareb, sebuah distrik Somalia Tengah sekitar 400 kilometer di utara ibu kota Mogadishu. Kendaraan itu diduga terkena ranjau yang ditanam kelompok militan tersebut.
“Kami yakin kendaraan mereka menabrak ranjau darat yang ditanam oleh Asy Syabaab di luar Dhusamareb,” kata Jenderal Masud Muhammud, perwira senior Somalia
Ia mengatakan tiga belas anggota pasukan keamanan tewas. Salah satu koban tewas merupakan komandan NISA.
“Di antara yang tewas adalah Abdirashid Abdinur, komandan Badan Keamanan Nasional (NISA) di distrik Dhusamareb,” ujarnya.
Petugas keamanan lainnya, Abdiweli Adan mengatakan tentara tersebut terkena bom pinggir jalan ketika sedang melakukan operasi keamanan di daerah itu.
“Ledakan itu merobek kendaraan dan menewaskan sebagian besar penumpang. Satu atau dua tentara selamat dengan luka serius,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan, Al Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Di mana mereka mengatakan telah membunuh 14 tentara, termasuk seorang komandan senior.
Para militan telah melancarkan pemberontakan dengan kekerasan di seluruh negara itu untuk menggulingkan pemerintah yang didukung secara internasional di Mogadishu. Mereka diusir dari Mogadishu pada 2011 tetapi masih menguasai sebagian wilayah dari tempat mereka merencanakan dan melancarkan serangan mematikan yang sering terhadap sasaran pemerintah dan sipil.
Para pejabat militer mengatakan beberapa mortir ditembakkan ke kota Dhusamareb pada Jumat. Di mana di tempat itu presiden Somalia dan para pemimpin regional bertemu untuk mencoba dan menyetujui rencana penundaan pemilihan.
Tidak ada laporan korban luka dalam serangan itu. Menurut para pejabat, serangan itu dituduhkan pada Asy Syabaab. (Hanoum/Arrahmah.com)