Tiga agen Dinas Intelijen Luar Negeri Israel “Mossad” diberitakan tewas akibat sebuah ledakan di sebuah gedung di Kirkuk. Gedung tempat persembunyian agen-agen Mossad itu saat ini dijaga oleh Jasa Keamanan AS “Blackwater”.
Kematian tiga agen Mossad di kota sumber minyak terbesar di Irak itu, semakin mengungkap kebenaran laporan-laporan media sebelumnya yang mensiyalir adanya kegiatan mata-mata Israel di wilayah Irak bagian Utara.
Harian The Arab, koran Israel berbahasa Arab melaporkan bahwa tiga agen rahasia Israel itu terbunuh pada Rabu (3/9) akibat ledakan sebuah bom di sebuah bangunan yang dijaga oleh Jasa Keamanan AS “Blackwater”. Menurut koran tersebut, tiga agen Israel yang tewas itu memiliki paspor Irak.
Laporan media Irak menyebutkan bahwa saat ini ratusan agen-agen Mossad masih beroperasi di wilayah Irak Utara. Salah satu misi yang mereka jalankan adalah pembunuhan terhadap para pakar nuklir Irak yang pernah terlibat dalam program pengembangan nuklir pada masa rezim Saddam Hussein untuk menghilangkan bukti-bukti kerjasama nuklir Israel- Irak pada masa lalu.
Misi lain dari Intelijen Israel ini, menurut wartawan investigasi senior dari AS, Seymour Hersh, untuk pengumpulan informasi terkait dengan kegiatan Iran mengembangkan nuklir. Selain itu, agen-agen Mossad itu juga menyamar sebagai bisnisman untuk melakukan infiltrasi ke Iran dan Syiria guna membangun jaringan spionase di kedua negara tersebut.
Syemor Harsh juga mengatakan bahwa Israel sejak lama sebenarnya tengah mengincar pipa minyak Haifa – Kirkuk yang pernah beroperasi pada masa penduduk Inggris di Irak pada masa lalu. Namun usul Israel itu ditentang oleh oleh negara-negara Arab sehingga hingga saat ini belum dapat terealisir. [Hanin Mazaya/presstv/SI]