LONDON (Arrahmah.com) – Syaikh Rasyid Ghanusyi, pemimpin Partai Kebangkitan Tunisia atau Hizb An-Nahdhah dan Dr Moncef Marzouki, presiden Tunisia memenangkan penghargaan Chatham House 2012 pada Senin (26/11).
Chatham House Prize 20012 diserahkan langsung oleh Sri Paduka The Duke of York kepada syaikh Rasyid Ghanusyi dan Dr Moncef Marzouki dalam sebuah acara seremonial yang digelar di markas Chatham House, London pada Senin.
Keduanya memenangkan penghargaan paling bergensi dalam organisasi internasional Inggris tersebut karena dinilai sukses melakukan kompromi politik selama masa transisi demokrasi di Tunisia. Merepresentasikan dua sisi dari satu mata uang yang sama, keduanya memastikan bahwa Tunisia tetap berada di garis terdepan gelombang demokrasi baru di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Syaikh Rasyid Ghanusyi adalah tokoh spiritual dan pemimpin Partai Kebangkitan, sayap politik kelompok Ikhwanul Muslimin Tunisia. Ia memenangkan penghargaan tersebut karena “jasa besarnya” dalam mempromosikan ide penyatuan antara Islam dan demokrasi. Hal itu ia buktikan saat partainya memenangkan pemilu. Partainya membentuk pemerintahan demokrasi Tunisia dengan berkoalisi dengan kelompok sekuler pimpinan Dr Moncef Marzouki.
Dr Moncef Marzouki yang saat ini menjabat presiden Tunisia adalah seorang politikus sekuler, pemimpin Partai Kongres untuk Republik. Walau beraliran sekuler, ia mau berkompromi dan berkoalisi dengan Partai Kebangkitan untuk membentuk pemerintahan sekuler demokrasi Tunisia. Pemerintahan sekuler demokrasi inilah yang mencegah penerapan syariat Islam di Tunisia.
Acara seremonial penyerahan Chatham House Prize 2012 digelar di markas Chatham House di London pada pada Senin (26/11). Syaikh Rasyid Ghanusyi dan Dr Moncef Marzouki memberikan ceramahnya dalam acara tersebut. Sejumlah tokoh penting yang turut berbicara dalam acara tersebut adalah Andrew Brown (direktur, Upstream International, Royal Dutch Shell), Alistair Burt MP (staf Mentri Dalam Negeri, Luar Negeri dan Persemakmuran sekaliigus Co-President Chatham House) dan Stuart Popham (ketua Chatham House).
Penghargaan ini menyamai rekor Gus Dur yang mendapatkan penghargaan Medal of Valor dan Shimon Perez Institute atas “jasa besar”nya dalam mempromosikan demokrasi dan pluralisme. Situs jihad internasional, Asy-Syumukh, menyebut Chatham House sebagai organisasi Freemasonry internasional. Sungguh benar firman Allah, “Sekali-kali orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepada engkau sampai engkau mengikuti ideologi mereka.”(QS.Al-Baqarah [2]: 120)
(muhib almajdi/arrahmah.com)