JAKARTA (Arrahmah.com) – Aktivis Front Pembela Islam (FPI) Novel Bamukmin memutuskan mundur dari Partai Bulan Bintang (PBB). Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu tak mau ikut PBB dan ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra yang mendukung Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
“Saya sudah buat surat resmi dan saya tanda tangan sendiri. Sudah saya antar juga ke DPW PBB DKI Jakarta,” katanya.
Lebih lanjut Novel mengatakan, dirinya tak mau mendukung Jokowi – Ma’ruf sebagaimana keputusan DPP PBB. Novel beralasan dirinya lebih mematuhi hasil Ijtimak Ulama II yang memutuskan mendukung Prabowo Subianto – Sandiaga S Uno.
Partai Bulan Bintang (PBB) juga menyatakan bahwa Novel Bamukmin terhitung mulai Rabu (13/3) sudah bukan lagi anggota dan kader partai.
“Sudah mundur sudah tidak (anggota partai) lagi secara otomatis,” kata Sekjen PBB Alfiansyah Ferry Noer, Rabu (13/3), lansir Kumparan.
Ferry mengungkapkan PBB memang sudah sejak lama mengetahui keinginan Bamukmin untuk mundur dari partai. Hanya saja hal itu tak kunjung terlaksana karena Bamukmin tak juga menyerahkan surat pengunduran diri ke partai.
“Ya, pertama kan memang saya mendengar informasi dari Ketua DPW kami bahwa Novel Bamukmin ini kan bicara di media mau mundur-mundur gitu kan. Nah, akhirnya DPW menyurati dia tentu mengklarifikasi pernyataan dia, karena sampai saat ini dia belum mundur kan,” ujar Ferry.
“Nah, tetapi karena hari ini sudah dipanggil tiga kali, dia terpaksa membuat pernyataan mundur. Itu lebih bagus buat kita,” jelas Ferry.
Sementara terkait dengan status pencalegan Bamukmin di DPRD DKI, PBB tidak akan menarik nama Bamukmin dari daftar caleg. Hanya saja jika nanti Bamukmin terpilih, PBB tidak akan melantik Bamukmin sebagai caleg.
Lebih lanjut mengenai pengunduran diri Bamukmin, PBB mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Bamukmin. Hal itu karena Bamukmin sudah tidak sejalan lagi dengan pemikiran PBB.
Caleg PBB lainnya, Abdul Chair Ramadhan, juga mengumumkan pengunduran diri dari PBB. Dia mengaku ingin berkomitmen memperjuangkan kepulangan imam besar FPI Habib Rizieq Syihab ke Indonesia.
“Saya telah mengundurkan diri secara resmi, dengan surat pernyataan pengunduran diri sebagai anggota PBB. Saya sampaikan secara resmi pada tanggal 11 Maret. Jadi, bertepatan dengan serangan umum, bertepatan dengan Supersemar. Surat perintah 11 Maret, nah ini, surat pengunduran diri 11 Maret,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.com)