ACEH (Arrahmah.id) — Sebanyak 114 pengungsi Rohingya yang terdampar di Desa Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Aceh diusir warga setempat karena tidak terima ditegur saat ketahuan ingin melarikan diri dari tempat pengungsian.
Kepala Desa Alue Buya Pasie, Muslem, membenarkan warganya bertindak mengusir pengungsi Rohingya karena tidak mau diatur. Penyebabnya, kata dia, diduga ada provokator di dalam rombongan pengungsi tersebut.
“Awalnya warga kita menangkap tiga yang mau melarikan diri. Lalu ditegur, tapi mereka tidak terima dengan teguran itu, kemudian memilih untuk pergi,” kata Muslem saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Ahad (20/3/2022).
Menurutnya selama ini warga Desa Alue Buya tidak pernah bermasalah dengan pengungsi tersebut. Warga, jelas dia, selalu memberi bantuan makanan ke pengungsi Rohingya.
Hanya saja, sikap pengungsi Rohingya tersebut tidak terkendali karena sering berupaya melarikan diri dari tempat pengungsian. Warga pun sudah berulang kali menegur agar mereka tidak kabur.
“Kita kasih mereka tempat, kasih makan dan kita bantu. Malah mereka seperti ini, warga mengusir pun ada sebabnya,” ujar Muslem.
Saat ini 114 Rohingya tersebut sudah diamankan ke aula Kantor Camat Jangka Bireuen setelah aparat TNI-Polri mengevakuasi mereka ke tempat yang aman.
Sebelumnya, organisasi UNHCR berencana memindahkan 114 pengungsi Rohingya itu ke balai latihan kerja di kota Lhokseumawe. Namun, hingga saat ini tak kunjung dipindahkan.
114 pengungsi Rohingya ini sebelumnya terdampar di Desa Alue Buya, Bireuen pada Ahad (6/3). Mereka tiba di bibir pantai tanpa sepengetahuan aparat dan warga sekitar. (hanoum/arrahmah.id)