GHAZNI (Arrahmah.id) — Sejumlah aparat keamanan Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) membubarkan massa penganut Syiah yang sedang merayakan peringatan Asyura di kota Ghazni pada Rabu (26/7/2023). Pembubaran dilakukan karena penganut Syiah tidak mentaati peraturan yang telah ditetapkan terkait perayaan 10 Muharram itu.
Dilansir BBC (27/7), IIA pada dasarnya membolehkan perayaan yang dilakukan warga Syiah namun atribut-atribut seperti bendera, poster, spanduk dan perayaan ke luar yang terbuka dilarang dilakukan.
Dalam aksi pembubaran itu, seorang warga Syiah dilaporkan tewas tertembak dan 10 lainnya terluka.
Sebelumnya, Ayatollah Seyed Mohsen Hajjat, seorang pendeta Syiah berpengaruh di Kabul, menyerukan untuk tidak mematuhi perintah pembatasan IIA. Dia Meminta IIA agar menghapuskan pembatasan ritual Asyura.
Perayaan Asyura merupakan hari peringatan dan berkabung bagi penganut Syiah yang dirayakan setiap tanggal 10 Muharram. Ritual ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kesedihan dan solidaritas atas kematian Husain ibn Ali, cucu Nabi Muhammad, yang dipenggal selama Pertempuran Karbala pada tahun 680 Masehi.
Pada hari itu, penganut Syiah biasanya melakukan berbagai ritual seperti menangis, ziarah kuil, pemukulan dada, dan pencambukan diri hingga berdarah-darah. (hanoum/arrahmah.id)