MONTGOMERY (Arrahmah.com) – Siswa Muslim di negara bagian AS Montgomery County telah kehilangan impian mereka merayakan hari raya mereka dengan bebas, setelah negara tersebut mengadopsi kalender untuk tahun ajaran berikutnya yang tidak memasukkan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha sebagai hari libur.
“Apa yang harus kami katakan kepada orang tua Muslim yang harus menjelaskan kepada anak-anak mereka mengenai bagaimana keputusan ini dibuat,” tanyaMichael Durso, anggota Dewan Montgomery County kepada Washington Post seperti dilansir onislam.net pada Senin (18/11/2013).
Masalah libur bagi ummat Islam telah diperdebatkan selama berbulan-bulan di dewan pendidikan Montgomery. Daerah di mana ummat Kristiani dan Yahudi merasakan hari libur di hari raya mereka, namun tidak dengan Muslim.
Amal Muhtaseb, seorang ibu dari tiga anak mengatakan bahwa ia ingin anak-anaknya diperlakukan dengan cara yang sama dengan rekan sekelas mereka yang beragama Kristen dan Yahudi.
Khaled Abutahab, orang tua dari salah seorang siswa Muslim mengatakan anaknya yang berusia tujuh tahun tidak hadir di kelas saat hari raya Idul Adha yang lalu, namun keesokan harinya ia mengeluh karena ia harus mengerjakan pekerjaan rumah dua kali lipat dari biasanya karena tidak hadir di dalam kelas selama perayaaan Idul Adha.
Para pejabat setempat memberikan alasan yang tidak jelas untuk keputusan mereka. Mereka tidak menjadikan hari raya ummat Islam sebagai hari libur dengan alasan bahwa tingkat ketidakhadiran saat itu tidak terlalu tinggi.
Mengutip angka ketidakhadiran di sekolah-sekolah di Montgomery, hanya 5,6 persen siswa dan 5 persen guru yang tidak hadir saat perayaan Idul Adha yang lalu.
Amerika serikat merupakan rumah bagi Muslim yang berjumlah antara enam hingga delapan juta. (haninmazaya/arrahmah.com)