MALAWI (Arrahmah.com) – Seluruh umat Islam di dunia merayakan hari raya ‘Idul Adha yang dimulai pada Selasa (15/10/2013), tetapi Muslim di Malawi, negara di Afrika Selatan, tidak bisa merayakan hari raya kurban ini sebagaimana Muslim lainnya karena pemerintah Malawi belum menjadikan ‘Idul Adha sebagai hari libur resmi, mereka terpaksa tetap berangkat bekerja di hari yang penuh kebahagiaan bagi umat Islam ini.
Asosiasi Muslim Malawi telah berusaha meminta pemerintah untuk memberikan kesempatan mereka libur pada hari raya Islam ini.
“Kami telah melakukan lobi yang panjang terkait masalah ini. Kami telah melobi pemerintah dan institusi lainnya mengenai kebutuhan memiliki hari libur nasional pada perayaan ‘Idul Adha, sebagaimana kami memiliki hari libur ‘Idul Fithri,” kata Syaikh Idrissa Muhammad, Ketua Asosiasi Nasional Muslim Malawi (MAM) kepada OnIslam.net.
Muslim Malawi kekurangan pendukung dari dalam jajaran pemerintah untuk memperjuangkan hak-hak warga Muslim. Di parlemen Malawi, hanya ada kurang dari 20 pejabat Muslim yang duduk di kursi Dewan.
Syaikh Idrissa mengatakan bahwa parlemen Malawi didominasi oleh anggota legislatif Kristen yang tidak memiliki ketertarikan atau kepentingan mengenai Islam dan Muslim, sehingga masyarakat Muslim tidak diperhatikan dengan layak.
“Parlemen Malawi didominasi oleh anggota legislatif Kristen yang sebagian besar dari mereka tidak memiliki ketertarikan tentang Islam dan Muslim di hatinya. Akibatnya, masalah-masalah kami tidak diurus dengan perhatian yang layak,” katanya. (siraaj/arrahmah.com)