RIYADH (Arrahmah.id) — Beredar di media sosial sebuah narasi yang menyebut Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul Rahman Al Saud (MBS) melarang Imam Masjid mendoakan Palestina maupun menyebutkannya dalam khotbah di seluruh masjid.
Disampaikan juga narasi bahwa ia secara pribadi tidak peduli dengan masalah Palestina saat ini. Dalam narasi itu disebutkan bahwa Arab Saudi juga telah menjadi negara Islam abad modern.
Dalam unggahan yang dilanris The Atlantic (29/9/2024), diperlihatkan potongan video MBS yang sedang wawancara dengan latar bertuliskan Future Investment Initiative.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Arab Saudi melarang Imam Mesjid mendoakan Palestina atau menyebutkannya dalam khotbah di masjid2 Saudi
Pangeran Saudi Mohammed bin Salman mengatakan dia secara pribadi TIDAK PEDULI dengan masalah Palestina
Arab Saudi menjadi Islam abad modern”
Namun, ternyata narasi yang dituliskan tentang video MBS itu tidak sesuai dengan isi video aslinya.
Berdasarkan penelusuran, video dalam unggahan tersebut serupa dengan unggahan YouTube Fox News “Saudi Arabia crown prince vows to do more to stop extremism” yang diunggah pada 29 Oktober 2017.
Dalam konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan di Riyadh, MBS mengatakan akan menghancurkan “ideologi ekstremis” dalam upaya untuk kembali ke “Islam yang lebih moderat.” dan menempatkan kerajaan itu sejalan dengan banyak negara lain karena berusaha untuk mengubah ekonominya selama beberapa dekade mendatang.
“Kami ingin menjalani kehidupan normal, kehidupan di mana agama dan tradisi kami diterjemahkan ke dalam toleransi, sehingga kami hidup berdampingan dengan dunia dan menjadi bagian dari perkembangan dunia,” katanya, dikutip dari CNN.
Dengan demikian, narasi dalam unggahan tersebut tidak sesuai dengan video aslinya. Dalam laporan terbaru, MBS menyatakan Arab Saudi tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Dalam beberapa kesempatan, MBS menolak dan mengecam keras pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina. (hanoum/arrahmah.id)