HASAKAH (Arrahmah.com) – Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di timur laut Suriah menjadi ancaman bagi 65.000 orang pengungsi di Kamp Al Hol, Hasakah. Kamp yang dibuat sekitar 2 tahun lalu ini, menurut Médecins Sans Frontières (MSF), tidak lagi memiliki perawatan kesehatan dan fasilitasnya sangatlah buruk.
Buruknya kondisi kamp diperparah dengan jumlah penghuni yang melebihi kapasitas. Saat ini sekitar 65.400 orang tinggal di kamp yang didesain hanya untuk 10.000 orang saja. Lebih dari 90 persen penghuni kamp adalah wanita dan anak-anak, dua pertiganya berusia di bawah 18 tahun. Mereka harus berdesak-desak di dalam tenda yang rata-rata muat untuk 7 orang. Tak heran kemudian banyak warga meninggal dan sakit-sakitan.
“Hanya dalam waktu satu pekan di bulan Agustus, tujuh anak meninggal. Semuanya berusia di bawah lima tahun,” ujar Will Turner, manajer MSF.
“Sekitar 80 persen anak-anak di bawah lima tahun mengalami diare akut dan 157 anak terindikasi malnutrisi.”
Kondisi yang kian memburuk salah satunya karena klinik-klinik primer yang ada di kamp setiap bulan terus berkurang. Pada awal Agustus tercatat hanya ada 15 klinik namun saat ini hanya ada 5 klinik termasuk klinik MSF yang harus melayani 1.000 pasien per hari. Kemungkinan ke depan akan semakin menghilang karena penyebaran Covid-19 yang meningkat tinggi di antara tenaga medis.
Will Turner pun menambahkan bahwa kasus pertama COVID-19 di Suriah berasal dari Kamp Al Hol. Mereka yang terkena virus adalah tenaga medis yang tinggal di klinik-klinik kamp. Informasi terjangkitnya tenaga medis membuat banyak tenaga medis dari berbagai Lembaga enggan pergi ke Kamp Al Hol. Mengingat kondisi kamp yang kekurangan fasilitas, minim obat dan peralatan medis, serta infrastruktur air yang nyaris hilang.
“Kami sangat prihatin dengan tingginya angka infeksi di kalangan petugas medis ini. Akhirnya banyak petugas yang tidak dapat bekerja dan berdampak petugas yang lain pun harus dikarantina. Kamp Al Hol harus lebih banyak diberikan perhatian dan komitmen para petugas medis. Jangan sampai dia ditinggalkan dunia,” kata Will Turner.
(hanoum/arrahmah.com)