BANGUI (Arrahmah.com) – Dua dekade setelah genosida Rwanda di mana sampai satu juta orang tewas, PBB memperingatkan bahwa serangan lain, pertumpahan darah sedang berlangsung di Afrika Tengah.
Navi Pillay, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, memulai tur tiga hari di Republik Afrika Tengah (CAR) di mana dia akan membahas situasi hak asasi manusia yang mengerikan yang mempengaruhi banyak negara, di mana ummat Islam menghadapi kekerasan yang meluas.
Majalah Time melaporkan bahwa “seluruh kota di utara dan barat negara itu telah dikosongkan atau dibakar dengan 300.000 orang melarikan diri ke negara tetangga seperti Chad dan Kamerun”.
Menurut Washington Post, perwakilan dari 15 negara anggota DK PBB diberitahu pada Jum’at pekan lalu bahwa dari 36 Masjid di ibukota, hanya tersisa delapan dan dari 375 Masjid di seluruh negeri, 118 telah hancur.
“Dibayangi oleh rasa takut, puluhan ribu Muslim telah meninggalkan negara itu,” lapor Washington Post. “Seluruh pemukiman Muslim telah dikosongkang, rumah telah dibakar, mayat telah dibakar di jalan-jalan. Eksodus berlanjut.”
“Sejak awal Desember kami telah efektif menyaksikan pembersihan mayoritas penduduk Muslim di barat CAR,” ujar antonio Guterres, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi.
“Puluhan ribu dari mereka telah meninggalkan negara itu dan mereka yang menetap berada di bawah ancaman permanen,” lanjutnya. (haninmazaya/arrahmah.com)