ALEPPO (Arrahmah.com) – Tidak ada lagi rumah sakit yang masih beroperasi di Aleppo Timur, Suriah, di mana lebih dari 250.000 orang hidup di bawah pengepungan dan banyak dari mereka yang membutuhkan perawatan medis, ungkap PBB, sebagaimana dilansir WB pada Selasa (22/11/2016).
“Saat ini tidak ada rumah sakit yang beroperasi di daerah kota yang terkepung,” Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad.
“Lebih dari 250.000 pria, wanita dan anak-anak yang tinggal di Aleppo timur sekarang tak memiliki akses untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit,” tambah WHO.
WHO mencatat bahwa beberapa layanan kesehatan di daerah yang hancur “masih tersedia melalui klinik kecil”, tapi perawatan trauma, operasi besar dan tanggapan lain untuk kondisi yang serius telah terhenti.
Badan-badan PBB, termasuk WHO, telah dilarang memasuki Aleppo timur sejak Juli ketika pasukan rezim merebut rute akses terakhir, mengakibatkan daerah tersebut tak lagi memperoleh makanan dan bantuan medis selama lebih dari empat bulan.
Warga sipil di bagian barat Suriah yang dikuasai pemerintah Nushairiyah juga menghadapi serangan mematikan, tapi daerah itu terus menerima bantuan kemanusiaan.
(banan/arrahmah.com)