TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Kerabat dari beberapa waga Palestina yang tewas bersama dengan balita mereka dalam serangan pembakaran pada Juli lalu mengatakan bahwa mereka tidak percaya terhadap janji “Israel” untuk memberikan keadilan, meskipun para tersangka Yahudi itu telah ditangkap.
Sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Sabtu (5/12/12015), layanan keamanan dalam negeri “Israel”, Shin Bet, mengatakan pada Kamis, (3/12), bahwa pihaknya telah menahan beberapa pemuda yang diduga merupakan anggota dari sebuah organisasi teror Yahudi dan melaksanakan serangan teror, termasuk pembakaran rumah keluarga Dawabsha di desa Duma, Tepi Barat yang diduduki.
“Saya berharap bahwa ini benar,” nenek dari keluarga Dawabsha, Rahib Zeti, (65), mengatakan kepada AFP.
“Tetapi bahkan jika Netanyahu mengatakan bahwa dia telah menangkap mereka, apa yang akan mereka lakukan kepada mereka (pelaku pembakaran)?”
Serangan pembakaran itu menewaskan Ali Saad Dawabsha, yang baru berusia 18 bulan.
Kedua orang tuanya, Riham dan Saad, meninggal di rumah sakit akibat luka bakar yang dideritanya, dan kakaknya yang berusia empat tahun, Ahmad, masih dirawat.
Hal ini dianggap sebagai salah satu faktor yang memicu gerakan perlawanan Palestina atau Intifada yang meletus sejak Oktober, yang sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 120 orang, termasuk 108 warga Palestina dan 17 warga “Israel”.
Muhammad Dawabsha, (68), kakek dari anak-anak itu, mengungkakan ketidakpercayaannya terhadap pemerintah “Israel”.
“Mereka adalah pembohong,” katanya kepada AFP.
Dia juga berbicara tentang keputusan pengadilan pada hari Senin terkait kasus pembakaran hidup-hidup seorang remaja Palestina tahun lalu.
Dua warga “Israel” pelaku pembakaran remaja Palestina, Muhammad Abu Khdeir, (16), telah dinyatakan bersalah, tetapi keputusan terhadap tersangka utama masih ditangguhkan, menunggu hasil evaluasi dari psikiatri.
Sebuah poster dari Abu Khdeir tergantung di rumah keluarga Dawabsha, yang masih dalam keadaan rusak parah dan menghitam akibat bekas kebakaran.
(ameera/arrahmah.com)