ARAKAN (Arrahamah.com) – Pihak berwenang di kota Maungdaw, Arakan Utara, tidak mengizinkan kamp pengungsian bagi Muslim Rohingya yang menjadi pengungsi di tempat tinggal mereka sendiri, yang telah kehilangan rumah dan harta benda mereka akibat kekerasan yang terjadi pada bulan Juni lalu, berdasarkan seorang tetua Maungdaw.
KPN mengutip laporan warga setempat yang mengatakan bahwa 300 keluarga warga Rohingya dari desa Maung Nah (Sa OH Brang) di kota Buthidaung, telah dikeluarkan dari rumah mereka dan semua harta mereka dirampas oleh pasukan keamanan, kemudian mereka diusir dari tempat mereka ke Maungdaw. Tetapi, pasukan keamanan perbatasan Burma (Nasaka) juga mengusur mereka dari sana, untuk pergi ke Buthidaung. Sekarang, mereka tinggal di desa Nan Yah Gone (Mein Gee Si) tanpa rumah atau kamp, sementara mereka tidak boleh kembali ke desa mereka.
Hal serupa juga terjadi terhadap warga Rohingya lainnya dari kota Rathidaung yang terpaksa pindah ke Maungdaw Selatan. Seorang petugas desa di Maungdaw Selatan menuturkan bahwa mereka tinggal di hutan atau di desa di bawah pohon-pohon sejak bulan lalu. Tidak ada akomodasi, seperti kemah, yang dibangun untuk mereka oleh otoritas setempat. Sementara mereka juga tidak bisa dan takut untuk kembali ke desa mereka karena alasan keamanan, sebab warga Buddhis Rakhine selalu berusaha untuk menyerang mereka, dan pasukan keamanan tidak memberikan perlindungan terhadap mereka.
Menurut laporan warga Maungdaw, pemerintah tidak memberikan bantuan terhadap Muslim Rohingya di Arakan Utara dan hanya memberikan bantuan kepada etnis Rakhine. Kamp atau tempat perlindungan yang diberikan oleh UNHCR dan LSM lainnya tidak mencukupi untuk para korban dari kalangan Muslim Rohingya, terutama di Arakan Utara, tetapi warga Rakhine di sana mendapatkan bantuan yang cukup. Hal ini menunjukkan pemberian bantuan tidak merata dan masih banyak Muslim Rohingya yang belum terjamah oleh bantuan.
Sementara itu sebagian Muslim Rohingya masih bertahan di desa mereka terus menghadapi penindasan oleh warga Buddhis, baik terhadap jiwa mereka maupun harta benda mereka. (siraaj/arrahmah.com)