RAKHINE (Arrahmah.com) – Serangan terhadap Muslim Rohingya terus berlanjut meski Myanmar telah mengumumkan diakhirinya operasi militer di negara bagian Rakhine, menurut Arakan Rohingya Union pada Rabu (4/10/2017), sebagaimana dilansir World Bulletin.
Lembaga tersebut membuat observasi dalam “Laporan Naratif tentang Situasi di Lapangan di Negara Bagian Arakan / Rakhine Utara, Myanmar”, dan menyebutkan bahwa pejabat pemerintah Myanmar dilaporkan telah bertemu dengan pemimpin komunitas Rohingya dan mengatakan kepada mereka bahwa militer telah menghentikan operasinya dan berhasil membasmi “pemberontak”.
Arakan Rohingya Union yang berbasis di A.S. – sebuah organisasi payung Rohingya global yang mewakili 61 organisasi Rohingya di seluruh dunia – mengatakan bahwa, bagaimanapun, laporan di lapangan melukiskan gambaran yang berbeda.
“Sebaliknya, serangan terhadap warga sipil dan pembakaran rumah oleh warga Budha Rakhine di bawah perlindungan polisi telah meningkat secara dramatis sejak saat itu,” ungkap laporan itu.
“Pola serangan tersebut ternyata dilakukan secara sistematis. Kelompok Buddha yang main yang hakim sendiri membakar rumah-rumah Muslim Rohingya, Muslim Rohingya berusaha lari menyelamatkan diri, pasukan polisi kemudian melepaskan tembakan ke arah mereka.”
Laporan tersebut mengatakan bahwa informasi tentang pembunuhan yang berlangsung terus-menerus terhadap Muslim Rohingya oleh warga Buddha di bawah perlindungan polisi serta meningkatnya kekerasan seksual terhadap perempuan Rohingya masih diterima dari pengungsi yang tiba di Bangladesh.
(ameera/arrahmah.com)