BEIT LAHIA (Arrahmah.id) – Pasukan ‘Israel’ menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Gaza utara pada Jumat (6/12/2024) setelah serangan mematikan di dan sekitar fasilitas medis tersebut, yang merupakan salah satu dari sedikit fasilitas terakhir yang beroperasi di jalur utara.
Staf medis dan pasien yang terluka diinterogasi oleh pasukan ‘Israel’. Banyak yang ditangkap, dan yang lainnya dibebaskan sebelum pasukan ‘Israel’ menarik diri dari rumah sakit. Militer ‘Israel’ telah menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir.
Martyrs and injuries have been reported among the medical staff of Kamal Adwan Hospital following airstrikes on its northern and western sides. The oxygen supply network was targeted overnight, and the Indonesian medical delegation was forced to evacuate by the occupation army.… pic.twitter.com/n9NvXbDXfQ
— Translating Falasteen (Palestine) (@translatingpal) December 6, 2024
Sebelumnya, serangan ‘Israel’ terhadap rumah sakit menewaskan dua pasien dan melukai 12 staf medis.
“Situasi di dalam dan sekitar rumah sakit sangat mengerikan, dan ada banyak sekali korban tewas dan terluka,” kata direktur fasilitas tersebut, Dr. Hussam Abu Safia, yang baru-baru ini terluka akibat serangan ‘Israel’.
“Tidak ada lagi dokter bedah di rumah sakit, dan persediaan medis hampir habis,” tambahnya.
Setidaknya 30 orang tewas beberapa jam sebelumnya pada Jumat (6/12) ketika ‘Israel’ membombardir rumah-rumah di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan.
Footage shows the occupation army directly targeting an ambulance with gunfire near Kamal Adwan Hospital in North Gaza.
تُظهر لقطات استهداف جيش الاحتلال بشكل مباشر لسيارة إسعاف بإطلاق النار قرب مستشفى كمال عدوان في شمال غزة. pic.twitter.com/cNtEhc4Iqg— حسام شبات (@HossamShabat) December 6, 2024
Penembakan artileri ‘Israel’ juga menghantam lingkungan Tal al-Hawa di barat daya Kota Gaza, sementara kapal perang melepaskan tembakan ke pantai kota itu, menurut koresponden RT Said Swerki.
Serangan di Gaza masih terus berlangsung. Sumber medis yang dikutip oleh kantor berita WAFA mengatakan tentara ‘Israel’ “melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, yang mengakibatkan tewasnya 32 warga sipil dan melukai 95 lainnya.”
Setidaknya 100.000 warga Palestina kini telah diusir dari Gaza utara sebagai bagian dari pelaksanaan tidak resmi ‘Israel’ atas Rencana Jenderal – yang bertujuan untuk membunuh atau mengusir mereka yang masih tinggal di wilayah utara jalur tersebut. Gaza utara telah menjadi tidak layak huni.
‘Israel’ telah memberlakukan perintah evakuasi paksa terhadap 90 persen penduduk Jalur Gaza – sebuah kejahatan perang yang jelas, menurut laporan setebal 154 halaman yang dirilis oleh Human Rights Watch (HRW) pada 14 November.
Amnesty International merilis laporan pada Kamis (5/12) yang mengatakan ada bukti yang “cukup” bahwa ‘Israel’ melakukan genosida terhadap warga Palestina dalam perang di Jalur Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)