Adalah Bupati Banjar H Khalilulrahman yang rutin memberikan materi pada pengajian tiap malam Rabu di Masjid Al-Karomah Martapura, Kalimantan Selatan, kepada para santri dan masyarakat sekitar. Hal ini karena Bupati Banjar, H. Khalilulrahman juga seorang ulama, dia tetap menjalankan tugasnya mengisi pengajian di Masjid Al-Karomah Martapura di tengah kesibukannya di pemerintahan.
Pada malam itu jamaah sangat antusias mendengarkan dan memperhatikan apa yang sedang disampaikan Guru Khalil, begitu dia akrab disapa para muridnya. Sesekali beliau memberikan lelucon tentang isi makna dalam kitab. Para santri terhibur dan tidak terlalu tegang dalam belajar, sehingga mereka bertambah semangat memperhatikan apa yang disampaikan Guru Khalil.
Mengutip rri.co.id, sejak dulu di Masjid Al-Karomah Martapura sudah diisi pengajian agama. Para guru terdahulu merupakan keluarga dari Guru Khalil yang saat ini menjadi orang nomor satu di Martapura. Sekarang Guru Khalil tetap meneruskan pengajian agama di Masjid Al-Karomah.
Sebelum menjadi seorang Bupati Banjar, beliau rutin tiap malam Rabu memberikan pengajian kepada santri dan masyarakat. Setelah beliau menjadi Bupati, beliau tetap menjalankan dan memberikan ilmu agama di Masjid Al-Kkaromah Martapura.
Adapun kitab yang beliau bacakan di pengajian di antaranya Kitab Syarus Shalikin karangan Syech Abdussamad Al-Palembani, terjemah Kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam Muhammad Al-Ghazali. Isi kitabnya terdiri dari kitab ilmu tauhid, fiqih dan tasawuf.
Bab yang diajarkan Guru Khalil pada malam itu di antaranya menjelaskan tentang nama-nama kitab yang bisa diambil rujukan bagi Ahlussunah Wal Jamaah, baik yang syariat maupun hakikat. Kitab ini dibacakan sejak awal tahun 2008.
Guru Khalil berpesan, sebelum beramal kita harus belajar dulu. Juga perlu ketelitian dan kehati – hatian dalam memasukkan anak belajar ke pesantren atau sekolah-sekolah. Sebab jangan sampai pesantren atau sekolah yang belum jelas paham keagamaannya, menimbulkan permasalahan pemahaman keagamaan anak didik di kemudian harinya.
Di samping itu, beliau mengatakan mendapat amanat memimpin masyarakat di Kabupaten Banjar sebagai Bupati Banjar. Beliau akan menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun sesuai dengan amanat.
“Mari kita sama-sama membangun masyarakat Kabupaten Banjar menjadi lebih baik,dan entunya semua ini diperlukan kerjasama yang baik dengan masyarakat agar roda pemerintahan dan pembangunan di daerah kita dapat berjalan dengan baik,” ungkap H. Khalilulrahman, Ahad (20/3/2016).
Masyarakat Kabupaten Banjar patut berbangga, karena dari 524 kabupaten/kota di Indonesia, tidak semuanya memiliki kepala daerah sekaligus juga sebagai sosok figur ulama.
Sejak kecil Guru Khalil sudah dibekali ilmu agama oleh orang tuanya.
Dengan jiwa keulamaannya, Bupati Banjar tidak canggung lagi ketika harus berceramah di atas mimbar maupun ketika diminta menyampaikan khotbah Jumát di masjid-masjid. (azm/arrahmah.com)