WASHINGTON (Arrahmah.com) – Qatar adalah pangkalan yang ramah bagi Ikhwanul Muslimin dan banyak dari gerakan Islam “paling ganas” di dunia, kata seorang anggota senior kelompok pemikir terkemuka yang berbasis di Washington dalam sebuah artikel opini yang diterbitkan di Washington Times, dua hari lalu, dikutip Arab News, Rabu (20/2/2019).
“Qatar telah menjadi basis operasi Ikhwan yang paling ramah … Islamisme Ikhwan akan segera muncul sebagai ideologi negara de-facto Qatar, ketika keluarga yang berkuasa al-Thani menyambut kaum Islamis dengan dana mewah, penghargaan negara tertinggi, dan pembentukan lembaga Islami baru yang akan berupaya mengindoktrinasi ribuan orang,” tulis wakil presiden senior untuk operasi strategis, David Reaboi.
Reaboi juga menunjuk saluran berita milik pemerintah Qatar, Al-Jazeera, karena “mendorong ideologi Islam garis keras”, dimana Ikhwanul Muslimin memainkan “peran penting dalam pemrograman dan pengaturan garis editorial”.
“Meskipun mengklaim sebagai perusahaan jurnalistik yang sah, Al-Jazeera adalah instrumen proyeksi kekuasaan untuk rezim Qatar. Misinya selalu mendukung Qatar dan Ikhwan sambil menyerang musuh-musuhnya di Amerika Serikat, ‘Israel’, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab,” lanjutnya.
“Dalam bahasa Arab, Al Jazeera mendorong aliran teori konspirasi keji dan anti-Semit, dan upaya untuk menggusarkan Muslim yang religius dan ekstremis terhadap upaya positif, reformasi hak asasi manusia di Mesir, Arab Saudi, dan negara-negara Arab lainnya,” tambahnya.
Arab Saudi, UEA, Bahrain dan anggota non-GCC Mesir memberlakukan boikot diplomatik dan ekonomi terhadap Qatar pada Juni 2017 atas klaim bahwa Doha mendukung terorisme. (Althaf/arrahmah.com)