(Arrahmah.com) – Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah telah gugur dalam perjuangan membela Islam dan kaum muslimin. Meski sosok beliau tiada lagi di atas bumi ini, namun keteladanan dan semangat perjuangannya untuk mengusir agresor salibis-zionis-paganis internasional dan mengangkat kembali panji syariat Islam di muka bumi tetap hidup dalam jiwa setiap muslim yang bertauhid dan berjihad.
Orang-orang terdekat beliau memiliki banyak kenangan istimewa seputar kehidupan perjuangan beliau. Mereka yang masih hidup kini melanjutkan jihad fi sabilillah mereka di medan Afghanistan, Pakistan, Irak, Yaman, dan Somalia. Banyak juga di antara mereka yang mendekam di Guantanamo, Bagram, atau penjara pemerintahan zionis, salibis, paganis, dan antek-antek murtadnya.
Di antara sedikit orang dekat beliau yang sempat menceritakan kembali pengalaman selama menemani beliau adalah Asadul Jihad ats-Tsani. Penerbit Sarriyah ash-Shumud al-I’lamiyah pada tahun 1430 H/2009 M telah menerbitkan kompilasi tulisan Asadul Jihad ats-Tsani dengan judul Al-Kitab al-Jami’ li-Maqalat Ra’si Harbatil Mujahidin. Arrahmah.com insya Allah akan menerjemahkan sebagian kisah menarik dari buku tersebut tentang diri syaikh Usamah yang selama ini belum banyak diketahui oleh publik.
Diterjemah dari buku di atas, artikel berikut ini ditulis oleh Asadul Jihad ats-Tsani menyambut kemunculan Syaikh Usamah dalam sebuah rekaman video, di mana selama beberapa tahun sebelumnya Syaikh Usamah hanya muncul dalam rekaman suara saja. Dan atas takdir Allah, kemunculan beliau dalam rekaman video tersebut merupakan rekaman resmi terakhir beliau sebelum syahid pada bulan 2011 di Pakistan. Rekaman video tersebut dipublikasikan pada tanggal 8 September 2007 dengan judul Al-Hall (The Solution).
Bertepatan dengan kemunculan sang singa
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada sang Rasul yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Juga kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti jejaknya sampai hari kiamat.
Kami telah menelaah berbagai kamus bahasa Arab…
Lalu kami dapati bahwa Usamah itu artinya singa …
Kami telaah sejarah Rasul …
Lalu kami dapati Usamah adalah orang yang paling beliau cintai …
Kami buka lembaran demi lembaran sejarah modern …
Lalu kami dapati bahwa pahlawan kita adalah Usamah …
Saya katakan dengan suara keras, maka mari katakan bersamaku: “Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!”
Ya, Usamah sang pembaharu, pahlawan yang perwira, komandan besar, dialah Syaikh Abu Abdillah Usamah bin Muhammad bin ‘Iwadl bin Ladin … semoga Allah menjaga dan melindungi beliau, serta menganugerahkan kepada beliau pendamping-pendamping yang baik yang menunjukkan dan membantunya kepada kebaikan.
Anak-anak kecil ketika dalam asuhan dan sekolahan bahkan sampai orang-orang dewasa di akademi-akademi dan perguruan-perguruan tinggi, mereka diajari tentang sejarah kehidupan orang-orang jahat, maling, penguasa-penguasa tak berharga, para wakil rakyat Amerika dan para wakil rakyat negara-negara kaum muslimin. Adapun kita, maka mari kita ajarkan kepada keluarga, anak-anak dan teman-teman kita sejarah orang-orang pilihan yang baik dan bertakwa.
Seorang syaikh yang tenang, tegar seperti gunung, menggentarkan orang-orang zhalim, orang-orang jahat dan para maling. Jika ia bicara seluruh, dunia diam mendengarkan. Jika ia berjanji, selalu ia tepati. Jika ia memukul, maka sangat menyakitkan. Jika ia mengangkat telunjuknya, orang-orang zhalim berdiri lantaran takut dan gentar, lalu mereka mendatangkan semua pengamat dan tukang sihir untuk mengetahui maksudnya kenapa ia mengangkat telunjuknya. Wajahnya ceria dan pemalu. Sangat kasih sayang kepada orang-orang mukmin.
Allahu akbar… Allahu akbar… Allahu akbar… Laa ilaha illallah…
Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikanku umur panjang hingga saya berkesempatan melihat kemuliaan Islam terpancar dari mata Syaikhul Islam Usamah bin Ladin semoga Allah menjaga beliau. Saya tidak pernah melihat ada seseorang yang nilainya setara dengan satu bangsa, di mana musuh-musuh Islam mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Makanannya, pakaiannya, tinggi dan berat badannya, hubungannya dengan ini dan itu, apakah dia kena penyakit , apa yang membuat dia senang atau marah, apa yang dia kerjakan di rumah sakit sebelum dia dewasa, siapa saja kawan sekolahnya, kenapa dan dengan apa dia semir jenggotnya, dan .. dan .. dan .. Dan “artikel” sederhana di tangan anda ini bukanlah akhir dari apa yang akan mereka pelajari.
Biarkan mereka mati memendam kemarahan mereka. Kita sendiri kurang memberikan porsi yang memadai dalam mempelajari sejarah beliau dan mengambil pelajaran darinya, untuk kemudian menyampaikannya kepada orang-orang yang kita cintai. Semoga Allah menjadikan saya sebagai tebusan untuk Usamah bin Ladin.
Di hadapan anda, sekarang saya sajikan sebagian kecil dari ucapan dan sikap Sang Imam dan pembaharu, Syaikh kita Usamah bin Ladin semoga Allah menjaga dan membimbing beliau,yang saya kira sebelumnya belum pernah dipublikasikan atau didiskusikan secara layak, yang mana bukan termasuk hal-hal yang berbahaya jika dipublikasikan. Setiap ucapan dan sikap beliau mengandung banyak sekali pelajaran. Saya persilahkan kepada para pembaca untuk merenungkannya sendiri.
Dengan memohon pertolongan kepada Allah yang Mahabesar dan Mahaagung, saya katakan sebagai berikut:
Kisah #1:
Pernah pemerintah Yaman menangkap beberapa ikhwan dekat Syaikh Usamah bin Ladin. Hal itu terjadi sebelum serangan 11 September 2001. Di antara mereka adalah al-akh Khallad ‘Atsy yang merupakan salah satu dari 14 ikhwah yang ditahan sekarang, semoga Allah membebaskan mereka semua dengan segera.
Maka Syaikh Usamah pun mengirim surat kepada presiden Yaman Ali Abdullah Shalih yang isinya adalah: “Bebaskanlah si Fulan, si Fulan dan si Fulan dari penjara — di antara yang beliau sebut adalah Khallad ‘Atsy —, dan ini adalah perintah dari saya, jika tidak maka saya akan lakukan kepadamu sesuatu yang menyakitkan dirimu dan kalian akan mendapatkan bencana!”
Presiden Yaman itupun langsung melaksanakan perintah tersebut dengan penuh ketundukan. Maka dia bebaskanlah orang-orang tersebut secara mulia, karena dia paham betul arti dari ancaman Syaikh Usamah, yang apabila berjanji past ia laksanakan janjinya. Kemudian kembalilah ikhwan-ikhwan yang dibebaskan tersebut ke Afghanistan dan menerima tugas jihad baru dari Syaikh mereka Usamah bin Ladin.
Perlu diketahui bahwa atas kejadian itu hampir saja Amerika mengembargo Yaman sebagai hukuman, seandainya tidak terjadi serangan 11 September dan adanya kepentingan Amerika untuk bekerja sama dengan pemerintah Yaman melawan Islam dan penganutnya.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah #2:
Pernah suatu saat Syaikh Usamah mengunjungi sebuah klinik di Afghanistan. Beliau memang sering menjenguk ke klinik-klinik, rumah-rumah sakit, dan tempat-tempat penerimaan tamu, untuk mengetahui keadaan para ikhwah dan untuk meyakinkan kondisi mereka. Ketika beliau masuk ke sebuah klinik, di sana ada dua ikhwah bersaudara yang terbaring. Sebelumnya Syaikh Usamah telah mengetahui bahwa dua ikhwah bersaudara tersebut ada di klinik tersebut. Keduanya sakit sehingga dimasukkan ke klinik untuk berobat. Keduanya tidur berdampingan.
Keduanya terbangun ketika keduanya merasakan ada yang memijiti kedua kaki mereka. Ketika keduanya bangun, mereka melihat ternyata orang tersebut adalah Syaikh Usamah bin Ladin, semoga Allah meninggikan derajat beliau. Keduanya pun terkejut dan menegur beliau dengan mengatakan: “Kenapa Anda lakukan ini wahai Syaikh, semoga Allah mengampunimu? Jangan Anda lakukan ini, karena Anda adalah orang yang terpandang, dan seterusnya .. dan seterusnya. Beliau pun menjawab: “Ini adalah kewajiban kami terhadap kalian.”
Dua ikhwah ini adalah termasuk dari 19 ikhwah yang menyerang Amerika pada operasi 11 September. Semoga Allah menerima mereka dalam barisan syuhada’.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah #3:
Dulu sebelum dimulainya neo perang salib ada beberapa pengikut Syaikh Usamah yang tertangkap di Iran. Maka Syaikh Usamah mengancam Iran dengan mengatakan: “Bebaskan mereka, karena kami belum lagi mengarahkan moncong senjata kami kepada kalian!” Setelah itu Iran pun segera membebaskan mereka semua.
Kisah #4:
Sebelum serangan 11 September Syaikh Usamah muncul di sebuah rekaman video. Dalam video tersebut nampak sosok beliau, di belakang beliau senjata dan di belakang senjata beliau ada peta dunia. Senjata beliau tersebut mengarah — secara tidak sengaja — ke salah satu negara Asia tenggara. Negara yang tertunjuk secara tidak sengaja tersebut pun mengirimkan utusan kepada Syaikh Usamah semoga Allah melindungi beliau, menawarkan harta dan mereka bersedia menuruti perintahnya asal beliau tidak melakukan penyerangan di negara mereka. Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum muslimin.
Inilah Syaikh, kami maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah #5:
Ketika para ikhwah meloloskan diri dari Tora Bora di awal-awal perang, Syaikh Usamah tertidur sekejap dan bermimpi melihat seekor kalajengking di parit pertahanan yang beliau berada di dalamnya. Maka ketika beliau terbangun, beliau segera meninggalkan parit pertahanan tersebut karena mimpi tersebut.
Berselang satu atau dua hari kemudian parit pertahanan tersebut ditembak dengan rudal sampai hancur lebur, setelah sebelumnya ada orang munafiq yang meletakkan sebuah cips yang memberikan petunjuk kepada para pilot untuk menembak tempat tersebut. Akibatnya terbunuhlah seorang ikhwah yang sedang tidur di dalam parit pertahanan tersebut, dan Allah menyelamatkan hamba-Nya Usamah bin Ladin.
“Orang yang paling tepat mimpinya adalah yang paling jujur ucapannya.” (HR. ) Sedangkan beliau — menurut sangkaan kami — adalah memang begitu, kami tidak memuji seorang pun di hadapan Allah. Alangkah miripnya malam kemarin dengan tadi malam.
Kisah #6:
Dulu jika ada seorang ikhwah yang bertanya kepada Syaikh Usamah: “Wahai Syaikh Abu Abdillah, bagaimana kiranya jika Amerika menyerang kita dengan senjata nuklir???”
Selalunya beliau menjawab: “Jika mereka menyerang kita dengan nuklir, maka kita akan serang mereka dengan nuklir juga.”
Kami cukup percaya bahwa beliau adalah orang yang jujur dan menepati janjinya, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui siapa beliau yang sebenarnya.
Kisah #7:
Dulu ada seorang ahli nuklir dari Mesir yang ditugasi untuk mempersiapkan senjata nuklir dan membeli apa saja yang diperlukan untuk proyek tersebut, sebelum terjadi serangan 11 September. Syaikh Usamah telah menyiapkan serangkaian program untuk proyek ini dan beliau menggelontorkan dana yang banyak.
Sang pakar nuklir dari Mesir tersebut telah melakukan uji coba dengan meledakkan sebuah bom nuklir mini dan hasilnya adalah sebuah ledakan yang sangat dahsyat sekali. Hal tersebut menjadikan para pimpinan jihad sangat gembira sekali. Syaikh Usamah sendiri ikut memantau proyek ini secara langsung di setiap tahapnya.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa orang murid dari seorang pakar nuklir Irak dari daerah Masyhadan, yang mana mereka semua itu menjadi buronan Amerika dan untuk itu Amerika menyiapkan banyak imbalan bagi siapa saja yang dapat menangkap mereka, mereka semua telah berbaiat kepada Syaikh Usamah bin Ladin.
Mereka telah mulai bekerja untuk membela agama Allah SWT, sedangkan yang menjadi pengawas mereka dalam proyek ini adalah sang pakar dari Mesir tadi. Kini kita tinggal menunggu hari saja.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah #8:
Di antara ucapan beliau yang terkenal adalah: “Mungkin di antara kalian ada yang mengatakan tentang diriku, bahwa saya mengatakan dalam hati, seandainya saya tidak melakukan apa yang telah saya lakukan tentu saya tidak akan menjadi buron. Jika saya tidak melakukan apa yang telah saya lakukan, tentu saya akan lebih leluasa. Mungkin saya menyesali perbuatanku. Untuk itu saya katakan: “Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, bahwa penyesalan seperti itu tidak pernah terbersit sedikit pun dalam hatiku.”
Kisah #9:
Di antara ucapan beliau yang lain adalah: “Saya jika melihat orang yang umurnya telah mencapai 40 tahun, saya merasa sedih. Saya katakan dalam hati: Seorang yang telah mencapai umur 40 tahun sedangkan dia belum dapat membebaskan tempat Rasul melakukan isra’ , masjid Al Aqsa.” Kemudian beliau memegang jenggotnya dengan sedih dan mengatakan: “Kini saya telah mencapai umur 40 tahun…” Beliau merasa apa yang beliau lakukan masih sangat sedikit.
Wahai Syaikh Usamah yang tercinta, apakah engkau mengatakan seperti itu sedangkan engkau telah melakukan apa yang telah engkau lakukan selama ini. Engkau adalah seorang imam dan pembaharu. Lalu apa yang dapat kami katakan sedangkan umur kami telah mencapai 40 tahun.
Kisah #10:
Bagi orang yang tidak mengenal Syaikh Usamah, beliau adalah orang tua yang pengasih. Beliau menangisi kondisi umatnya dan apa yang menimpa umatnya. Beliau menangisi kaum muslimin yang terbunuh dan juga menangisi ikhwan-ihkwan yang telah melakukan operasi syahid.
Kisah #11:
Hal yang sering kali membuat beliau sedih dan menjadikan kedua mata beliau berlinang adalah pembicaraan soal Palestina.
Kisah #12:
Beliau selalu mengikuti berita satu persatu. Jika di radio beliau mendengar sebuah operasi syahid di Palestina, beliau berdiri lantaran gembira lalu beliau keluar dari tempat tinggal beliau sambil menembakkan senjata beliau ke langit saking senangnya dengan serangan yang dilakukan oleh Mujahidin Palestina terhadap Yahudi.
Kisah #13:
Ketika ada yang mengatakan kepada beliau supaya beliau mengirim satu regu pasukannya untuk melancarkan serangan di Palestina terhadap Yahudi, maka beliau menjawab: “Sebagai penghormatan kita kepada jihad yang dilakukan Hamas dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Palestina yang berperang melawan Yahudi, maka kita tidak harus mengirim orang untuk melancarkan serangan, meskipun kita bisa melaksanakan sebuah serangan spektakuler di sana, sedangkan mereka sendiri sedang melaksanakan sebuah amalan yang besar dan mulia melawan Yahudi.” Ini lantaran sangat cintanya dan hormatnya beliau terhadap mujahidin Palestina.
Kisah #14:
Sebelumnya Syakh Usamah bin Ladin telah merencanakan serangan menggunakan lebih dari empat buah pesawat. Beliau mengatakan bahwa serangan tersebut seharusnya bukan hanya empat atau lima atau enam atau sepuluh serangan. Sebelumnya beliau telah menetapkan bahwa serangan bukan dilancarkan pada 11 September tapi setelahnya. Namun keputusan itu beliau percepat karena dua hal. Pertama, karena beliau mengetahui bahwa Amerika hendak menyerang Afghanistan sehingga beliau ingin membuat kejutan buat Amerika dan mengubur keangkuhannya dalam tanah. Kedua, karena beliau sangat sedih terhadap Palestina dan apa yang dialami oleh penduduk Palestina. Maka beliau pun memutuskan untuk menyegerakan serangan, dan beliau memandang bahwa lebih baik serangan hanya dilancarkan dengan empat serangan pesawat saja. Sedangkan sisanya beliau akhirkan sampai Allah menentukan sesuatu yang telah Ia tetapkan.
Kisah #15:
Beliau mendengar ada wanita-wanita Palestina yang keluar ke jalan-jalan dengan mengusung gambar beliau sambil meneriakkan: “Wahai Usamah, mana janjimu!!!”
Demi mendengar berita tersebut Syaikh Usamah sangat sedih sekali, dan tiga hari beliau tidak berbicara dengan seorang pun lantaran kesedihan beliau yang sangat mendalam. (Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusan beliau).
Beberapa hari kemudian terjadilah serangan 11 September yang penuh berkah itu. Beliau pun bersumpah dengan sumpah yang sangat terkenal selama beberapa abad terakhir ini sebagai tindakan riil beliau untuk membela Palestina yang tercinta.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Engkau singkirkan debu kehinaan dari kami, semenjak dimulainya …
Serangan September, tatkala seluruh dunia gempar …
Lantaran sebuah serangan telak dari seorang yang beride cemerlang …
Terhadap istana tiran, dengan ide itu orang takkan meleset …
Demi Allah betapa hebatnya engkau sang singa yang menyerang sebagai tumbal …
Kepada musuh, engkau sergap kemudian engkau balaskan dendam …
Allahlah yang menyerang menara kembarnya melalui tanganmu …
Namun jika yang menggunakanmu manusia niscaya mereka takkan dapat meruntuhkannya…
Inilah Usamah (singa) yang meraung di medannya …
Mampukah kiranya burung Rakham melawannya …
Raungannya menggoncang seluruh Amerika …
Amerika pun yakin benar bahwa ia akan sirna …
***
Bersambung, insya Allah…
(unwanul falah/arrahmah.com)