JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemilu 2009 makin dekat. Partai-partai berlomba menawarkan program dan mimpi-mimpinya. Sementara itu mayoritas umat Islam masih tetap belum tahu apa hukumnya mengikuti dan berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini.
Sebagian masih beranggapan demokrasi adalah ‘jalan’ terbaik untuk kemajuan Islam. Sementara itu sebagian kaum Muslimin yang sudah mengerti, memplesetkan demokrasi menjadi democrazy.
Sebuah blog yang beralamat di http://tetapmuslim.wordpress.com/ menyatakan diri sebagai situs yang concern dengan nasib umat yang terjerumus bujuk rayu sistem demokrasi. Dalam penjelasan Tentang Kami, admin situs itu mengatakan :
Situs ini dibuat untuk menyadarkan kaum Muslimin yang tergelincir dalam kubangan syirik demokrasi baik yang belum mengetahui sama sekali maupun yang tetap bersikukuh dan masih bermimpi bahwa Islam bisa ditegakkan dengan jalan demokrasi atau melalui parlemen. Situs ini dibuat untuk memenuhi perintah Allah SWT dan Rasul-Nya yakni melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan saling menasehati sesama kaum Muslimin. Silahkan untuk memanfaatkan situs ini untuk Izzul Islam wal Muslimin dan kalau pun keberatan dengan isi situs ini maka diskusi dan dialog terbuka lebar sepanjang dilakukan dengan baik. Insya Allah.
Dalam halaman muka situs ini terdapat dua buah artikel yang masing-masing membahas masalah demokrasi. Satu tulisan berjudul “Don’t Vote Stay Muslim” menjelaskan Apa hukumnya orang-orang yang terlibat dalam pemilihan umum dan yang memberikan suara (nyoblos)?
Artikel yang kedua ditulis oleh Syekh Abu Bashir Mushthofa Halimah, seorang ulama asal Timur Tengah yang cukup dikenal di negeri ini. Beliau memberi judul tulisannya dengan “Inilah Demokrasi ; Maukah Anda Meninggalkannya?”
Sementara itu, sebuah buku berjudul “Demokrasi Sejalan dengan Islam ?” yang ditulis oleh Syekh Abu Muhammad Al Maqdisy dan diterjemahkan oleh Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman dan diterbitkan oleh Ar Rahmah Media, terpampang pula di halaman muka blog tersebut. Nampaknya blog ini serius untuk menjelaskan kepada umat tentang syirik demokrasi dan mengapa umat harus meninggalkannya.
Pro dan kontra sudah pasti menghiasi blog ini. Namun pengelola blog nampaknya cukup fair dan bertanggung jawab untuk memuat semua komentar yang masuk, baik pro maupun kontra. Seorang pengunjung bernama Kang Amir misalnya, berkomentar seperti berikut :
Astaghfirullah… sebetulnya nilai2 apa yang sedang Saudara perjuangkan? Jangan2 kedalaman ilmu Saudara hanya sekedar untuk kepentingan adu domba. Berhati-hatilah dengan tudingan syirik, karena sabda nabi bahwa tudingan syirik jika tidak terbukti maka kesyirikan itu akan kembali kepada yang menuduhkan. Dan saudara melakukan tuduhan syirik kepada semua orang muslim yang nyoblos dalam pemilu. Dahsyat sekali tuduhan Saudara!!! Mohon ditunjukkan dimana kesyirikan yang muncul dengan melakukan demokrasi???
Dan berikut jawaban Admin :
Kang Amir, yang sedang kami perjuangkan sudah sangat jelas, amar ma’ruf nahi munkar, dan saling menasihati sesama kaum Muslimin. Apa yang kami sampaikan selalu didasari dalil-dalil Al Qur’an dan As Sunnah, serta realitas. Kalau Kang Amir mau membaca artikel-artikel dalam situs ini mudah-mudahan Kang Amir akan mendapatkan semua bukti dan hujjah yang kuat. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepada Antum. Insya Allah
Sementara itu, yang pro pun ada. Berikut komentarnya, dari Ahmad Nur Wahid :
Allahuakbar 3x. Memang susah menyadarkan umat untuk tidak nyoblos. Apalagi ada partai besar berkedok memperjuangkan islam yang justru menyuarakan kekufuran. Tapi, perjuangan harus tetap jalan, kekufuran harus dilenyapkan, yang sesat harus luruskan. Barakallah…
Jadi, untuk kaum Muslimin yang memang ingin tahu lebih jauh dan mendalami hukum terlibat dan beraktifitas dengan demokrasi, silahkan kunjungi situs ini. Persoalan pro atau kontra itu berikutnya, toh Anda juga bisa kirim komentarnya. Bukankah agama (Islam) itu memang nasehat ? Wallahu’alam bis showab! (Hanin Mazaya/arrahmah.com)