CANBERRA (Arrahmah.com) – Keamanan ditingkatkan di gedung parlemen Australia setelah “obrolan” yang mengklaim “esktrimis” akan menargetkan gedung tersebut.
Perdana Menteri Tony Abbot mengatakan Polisi Federal Australia akan bertanggung jawab atas keamanan parlemen di Canberra.
Langkah tersebut muncul sehari setelah serangan “anti-terorisme” besar-besaran di Sidney yang berujung pada penangkapan belasan Muslim Australia.
Berbicara kepada Korporasi Penyiaran Australia, Abbot mengklaim bahwa parlemen telah diidentifikasi sebagai target potensial.
“Terdapat obrolan antara jaringan pendukung ‘teroris’ untuk menyerang pemerintah, orang-orang pemerintah dan gedung parlemen telah disebutkan secara khusus,” ujarnya seperti dilaporkan BBC hari ini (19/9/2014).
“Selanjutnya kami menempatkan polisi federal Australia yang bertanggung jawab atas keamanan, bukan hanya di luar gedung, tetapi di dalam gedung juga,” tambahnya.
Ditanya mengenai penggerebekan pada Kamis (18/9), Abbot mengatakan bahwa para pejabat keamanan telah bertindak cepat untuk “mengganggu” jaringan “teror”.
Lebih dari 800 petugas ambil bagian dalam operasi tersebut yang berujung pada penangkapan 15 Muslim Australia. (haninmazaya/arrahmah.com)