BEIJING (Arrahmah.com) – Cina melaporkan sebanyak 108 korban tewas akibat virus corona baru pada Senin (10/2/2020), jumlah harian tertinggi sejak wabah dimulai di Wuhan akhir tahun lalu. Akibatnya jumlah total korban jiwa akibat virus tersebut berada di atas 1.000.
Total jumlah kematian di Cina mencapai 1.016 dalam 24 jam hingga tengah malam, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada Selasa (11/2), sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Sejumlah 2.478 kasus baru dikonfirmasi, sehingga total korban terinfeksi virus corona menjadi 42.638 orang.
Dari jumlah korban jiwa tersebut, sebanyak 103 korban jiwa berada di provinsi Hubei, tempat pertama kali wabah tersebut muncul. Sedangkan korban jiwa lainnya berada di provinsi Heilongjiang, Anhui dan Henan dan kota-kota Tianjin dan Beijing, kata Komisi Kesehatan Nasional.
Dalam pertemuan yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang pada Senin (10/2), sekelompok pemimpin yang bertugas menanggulangi virus mengatakan akan bekerja untuk mengatasi kekurangan bahan baku dan tenaga kerja serta meningkatkan pasokan masker dan pakaian pelindung.
Mereka mengatakan hampir 20.000 tenaga medis dari seluruh negeri telah dikirim ke Wuhan, dan beberapa tim medis tengah dalam perjalanan.
Pada Senin (10/2), Presiden Cina Xi Jinping juga muncul di depan umum untuk pertama kalinya sejak epidemi dimulai, mengunjungi fasilitas kesehatan di Beijing.
Xi mengenakan masker wajah dan memeriksakan suhunya saat mengunjungi pekerja medis dan pasien yang terkena virus dan meminta langkah-langkah yang lebih “tegas” untuk mengatasi wabah tersebut.
“Xi Jinping jarang menampakkan diri sejak wabah dimulai tetapi ia keluar di sekitar Beijing pada hari Senin,” kata Katrina Yu koresponden Al Jazeera di Beijing.
XI berusaha untuk meletupkan semangat kepada masyarkat dengan mengatakan, “Kita bisa memenangkan pertempuran ini. Meskipun kita tidak tahu kapan pertempuran ini selesai.” (rafa/arrahmah.com)