ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Sejak setahun lalu, tentara khusus AS telah disebarkan bersama dengan tentara boneka Pakistan untuk mendukung operasi militer di wilayah baratlaut Pakistan.
Tim kecil dari Komando Operasi Khusus AS telah disebarkan bersama Angkatan Darat Pakistan di wilayah kesukuan Pakistan yang dikontrol oleh Taliban di Bajaur dan utara serta selatan Waziristan untuk “menyediakan jasa intelijen, pengawasan dan pengintaian serta dukungan saran operasional” untuk pertempuran yang sedang berlangsung. Kehadiran tim tersebut telah terdeteksi sejak tahun lalu.
Pengerahan pasukan operasi khusus AS diungkap dalam dokumen yang dibocorkan Wikileaks. Dokumen dengan tanggal 9 Oktober 2009, ditulis oleh Anne Patterson, Duta Besar AS untuk Pakistan.
Pengerahan tim pertama untuk wilayah Bajaur, dimana militer boneka Pakistan telah dua kali mengklaim kemenangan terhadap Taliban di bawah komando Faqir Mohammed. Militer Pakistan mengklaim kemenangan pertama kali pada Maret 2008 dan melakukannya lagi pada Maret 2009.
“Tentara Pakistan untuk kedua kalinya menyetujui pengerahan unsur-unsur operasi khusus AS untuk mendukung operasi militer Pakistan,” tulis Patterson. Pengerahan pertama terjadi di bulan September.
Pada awal Oktober Pakistan meminta lagi untuk menyebarkan pasukan khusus AS di Waziristan Utara dan Selatan.
Permintaan Pakistan untuk tim operasi khusus terjadi hanya dua minggu sebelum Tentara Pakistan melancarkan serangan militer terhadap Taliban yang berada di bawah Komando Al-Qaeda.
Duta Besar AS untuk Pakistan menyoroti peran militer AS yang telah bermain di Pakistan.
“Elemen operasi khusus AS telah berada di Pakistan selama lebih dari setahun, tapi sebagian besar terbatas pada peran pelatihan,” tulisnya. “Kepemimpinan Tentara Pakistan sebelumnya menolak dengan tegas dan menentang kami menanam Pasukan Operasi Khusus (SOF) untuk mendukung operasi militer mereka.”
Kehadiran pasukan AS di baratlaut Pakistan sebelumnya telah terungkap saat tiga tentara khusus AS tewas pada Februari 2010 lalu dalam serangan bom syahid di utara Bajaur. Saat itu Duta besar AS di Islamabad bersikeras mengatakan bahwa mereka hanya memberikan pelatihan dan bantuan untuk Pakistan. (haninmazaya/arrahmah.com)