GAZA (Arrahmah.id) – Pembebasan tahap kelima tahanan Palestina pada Sabtu (8/2) kembali mengungkap kebrutalan yang mereka alami di dalam penjara “Israel”. Dari para tahanan yang dibebaskan, tujuh orang langsung dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatan yang memburuk akibat penyiksaan dan kelalaian medis yang disengaja.
Di antara mereka adalah Syaikh Jamal At-Tawil, seorang pemimpin perlawanan yang selama bertahun-tahun menghadapi kekejaman di balik jeruji.
Dalam pernyataan resminya, Gerakan Perlawanan Islam – Hamas menegaskan bahwa penderitaan para tahanan bukan sekadar insiden, tetapi bagian dari kebijakan sistematis “Israel” untuk melemahkan dan membunuh mereka secara perlahan.
“Dunia hari ini menjadi saksi perbedaan nyata antara bagaimana perlawanan Palestina memperlakukan tahanan dengan etika dan kemanusiaan, sementara ‘Israel’ memperlakukan tahanan kami dengan kebrutalan dan penyiksaan,” tegas Hamas.
Hamas juga mengecam keras tindakan penjara penjajah yang tanpa ampun menyiksa para tahanan, tanpa peduli usia atau kondisi kesehatan mereka. Kelalaian medis yang disengaja pun menjadi alat pembunuhan perlahan di balik tembok penjara “Israel”.
Lebih lanjut, Hamas menyerukan rakyat Palestina, faksi perjuangan, serta organisasi hak asasi manusia untuk bergerak membela para tahanan dan mendukung perjuangan mereka dengan segala cara yang memungkinkan.
“Kami tidak akan berhenti berjuang hingga seluruh tahanan dibebaskan dan penjara-penjara penjajah dikosongkan!” tegas Hamas.
Penderitaan para tahanan Palestina terus menjadi bukti nyata bahwa kebrutalan “Israel” bukan hanya terjadi di medan perang, tetapi juga dalam kegelapan sel-sel penyiksaan mereka.
(Samirmusa/arrahmah.id)