TEHERAN (Arrahmah.com) – Kantor Berita Iran, Tansim, menerbitkan rincian baru tentang mata-mata yang dihukum karena mengungkapkan keberadaan komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, kepada dinas intelijen Amerika dan “Israel”.
Tasnim melaporkan pada Ahad (14/6/2020) bahwa mata-mata tersebut, Mahmoud Mousavi Majd, sebenarnya tidak berada di militer atau anggota Organisasi Mobilisasi Populer (Basij) dari Garda Revolusi, dan belum pergi ke Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Laporan yang didasarkan pada informasi keamanan swasta, mengindikasikan bahwa keluarga Mousavi Majd meninggalkan Iran sebelum revolusi pada 1979 dan pergi ke Suriah dan menetap di sana.
Laporan juga menyebutkan bahwa Mousavi Majd memperkuat kontak dan hubungannya dengan sejumlah penasihat militer Iran di Suriah, mulai bekerja dengan mereka sebagai pengemudi dan mulai mengumpulkan informasi pribadi tentang mereka dan mengirimkannya ke CIA dan Mossad “Israel”, lansir AMN (15/6).
Tasnim mengonfirmasi bahwa Mousavi menerima 5.000 USD setiap bulan sebagai imbalan atas pengungkapan informasi tersebut.
Soleimani dibunuh oleh militer AS ketika melakukan perjalanan di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020. (haninmazaya/arrahmah.com)