ARIHA (Arrahmah.com) – Masih ingat kemenangan gemilang Jaisyul Fath saat menaklukkan Checkpoint Al Fanar di Ariha? Saat itu Mujahidin berhasil meledakkan markas militer Assad melalui terowongan. Terowongan ini cukup fantastis, dibangun selama 11 bulan, sepanjang 700 m, dengan kedalaman 25 m.
Berikut rahasia di balik kesuksesan tersebut, yang Arrahmah kutip dari Middle East Eye (MEE) dalam Anti Liberal News, Senin (1/5/2015).
Abu Musaab, pemimpin Ahrar Syam mengatakan kepada stasiun televisi Orient News bahwa Mujahidin Suriah menerima video tutorial dari Gaza yang menunjukkan cara memperbaiki terowongan yang runtuh.
“Tanah di sini basah dan mulai runtuh menimpa kami, beberapa pejuang terjebak di dalam. Jadi kami berkoordinasi dengan para ahli, saudara kami di Gaza. Semoga Allah membalas perbuatan baik mereka.” kata Abu Musaab.
Abu Musaab menambahkan, “Kami konsultasikan hal ini dengan mereka mengenai masalah ini dan mereka memberi solusi untuk menggunakan bilah kayu, serta mengirim video yang menunjukkan bagaimana cara mengaplikasikannya.”
Pada April 2013 harian London Times, mengutip dari sumber tanpa nama, melaporkan seorang diplomat Barat yang berhubungan dengan rezim dan oposisi Suriah, mengklaim bahwa sayap militer Hamas, Brigade Izzudin Al Qassam, melatih unit militer FSA. The Times melansir bahwa hal ini dibantah oleh Hamas, menyatakan bahwa gerakan Palestina membantu oposisi Suriah menggali terowongan, yang digunakan untuk melancarkan serangan terhadap rezim Assad.
Menurut keterangan dari Ibrahim Khader, seorang jurnalis Palestina yang meliput konflik Suriah kepada MEE, jumlah total pejuang Palestina yang bergabung dengan Mujahidin Suriah tidak melebihi 200 orang. Namun, mereka adalah pasukan elit dengan skill militer mumpuni, memiliki keahlian khusus dalam menggali terowongan, serta menguasai teknik pembuatan roket dan peledak.
Ehmad Karkas, wartawan Suriah di Idlib, mengatakan kepada MEE, para kritikus Assad menilai salah satu sebab pejuang Suriah dan Palestina berada dalam satu jalur karena “mereka berdua sama sama berjuang melawan tirani”.
(adibahasan/arrahmah.com)