DENMARK (Arrahmah.com) – Forum Ansar al-Mujahidin memposting laporan yang mengatakan bahwa seorang agen kafir Denmark, telah membantu CIA dalam mencari lokasi Syeikh Anwar al Awlaki rahimahullah.
Seorang agen kafir Denmark beberapa hari lalu mengadakan konferensi pers dan menjelaskan bahwa ia membantu CIA untuk menemukan lokasi Syeikh Anwar al Awlaki rahimahullah di Yaman. Untuk melancarkan aksinya, ia “memeluk” Islam dan bercampur dengan Muslim di seluruh dunia dan memimpin CIA menemukan Syeikh al Awlaki rahimahullah.
PET dan CIA telah menempatkan agen Dane Morten Storm sedekat mungkin dengan Syeikh al Awlaki hingga bisa melacak posisinya di Yaman selatan.
Morten Storm pada Minggu (7/10/2012) seperti yang ditulis Jyllands Posten, mengatakan : “Saya bisa membantu CIA dan PET untuk melacak Anwar, sehingga Amerika bisa mengirim drone setelah itu. Semuanya adalah rencana yang diciptakan oleh CIA dan PET.”
Storm pada bulan September 2011, melakukan kontak dengan Syeikh al Awlaki rahimahullah via messanger yang telah dilengkapi dengan USB konektor. Tak lama setelah itu, seorang utusan membawa USB konektor tersebut dari Storm dan melacak posisi Syeikh al Awlaki rhm dan membunuhnya dengan serangan pengecut drone AS atas perintah Obama.
Jyylland Posten memiliki sebuah rekaman audio yang dibuat pada 7 Oktober tahun lalu di hotel Marienlyst di Helsinger. Disebutkan agen CIA memiliki misi gabungan dengan PET.
“Kami memiliki tim, kami memiliki seluruh proyek, dan di dalamnya dia memainkan peran tertinggi,” ujar agen CIA.
Agen CIA menambahkan bahwa Morten Storm sangat berkontribusi dan bahwa ia telah cukup dikenal di Gedung Putih.
“Presiden AS mengenal Anda,” lanjut agen CIA dalam rekaman audio tersebut.
CIA : Agen PET tidak memimpin pembunuhan
Bagaimanapun, CIA mengatakan bahwa tidak ada misibersama antara PET, CIA dan Storm yang secara khusus mengarah pada pembunuhan Syeikh al Awlaki rhm, tetapi tindakan paralel dan simultan CIA yang menyebabkannya.
Kepala PET, JakobScharf, merespon laporan ABC News bahwa PET “tidak memberikan kontribusi selama operasi militer yang menyebabkan tewasnya al-Awlaki di Yaman”.
PET tidak mengomentari informasi Storm mengenai organisasinya yang berpartisipasi aktif di lokasi Syeikh Awlaki rhm sebelum ia terbunuh.
“Untuk kerja operasional PET tak bisa dan tidak akan mengonfirmasikan ke publik apakah seorang individu telah digunakan sebagai sumber PET dan tidak bisa mengungkapkan secara terbuka informasi mengenai sebuah operasi tertentu,” ujar Scharf.