SURIAH (Arrahmah.com) – Juru bicara Jaisyul Islam, Islam Alloush, menyatakan telah menangkap seorang tentara bayaran kelompok “Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.
Menurut penjelasan yang diumumkan melalui akun twitter resmi Jaisyul Islam, tentara bayaran ISIS itu akan melakukan bom bunuh diri di markas besar Jaisyul Islam di Distrik Dhabit, Damaskus.
Aksi pelaku yang kemudian diketahui bernama Muhammad Abdul Karim Juma’a itu berhasil digagalkan oleh pejuang Jaisyul Islam saat dia hendak meledakkan diri di Markas Jaisyul Islam pada Kamis (31/12/2015) di Dhabit, menurut portal all4Syiria.info, sebagaimana dilansir Kiblat.net.
Muhammad Abdul Karim mengaku bahwa dirinya merupakan salah satu mantan anggota Jaisyu Tahrir As-Syam yang dibayar ISIS senilai $3.000 untuk membunuh sejumlah pimpinan Jaisyul Islam dengan cara meledakkan diri.
Dalam sebuah video berdurasi 2 menit 17 detik yang dirilis Jaisyul Islam, Muhammad Abdul Karim mengaku membawa 10 kilogram bom kendali jarak jauh di ranselnya yang rencananya akan diledakkan saat dia berada di Markas Jaisyul Islam.
Selain itu, Muhammad Abdul Karim juga mengaku bahwa kelompok Jaisyu Tahrir Asy-Syam mendapatkan instruksi langsung dari beberapa tokoh ISIS untuk membunuh para mujahid. Menurut pengakuannya, para tokoh ISIS tersebut antara lain, Abu Ishaq Al-Gotani, Abu Bakar Misroban, dan Abu Mohammad Al-Muhajir.
Sementara itu, pihak ISIS masih belum memberikan keterangan resmi terkait kesaksian Muhammad Abdul Karim ini.
(aliakram/arrahmah.com)