GAINESVILLE (Arrahmah.com) – Seorang pendeta ekstrimis Kristen di Florida yang membakar Al Quran dan memicu kerusuhan mematikan di Afghanistan enggan meminta maaf. Ia malah menantang dan bersumpah untuk memimpin protes anti-Islam di luar masjid terbesar di Amerika Serikat, Reuters melaporkan pada Minggu (3/4/2011).
Demonstrasi ini kemungkinan besar akan mengobarkan kemarahan yang lebih besar dan sentimen anti-Barat di beberapa bagian dunia Muslim.
“Tujuan kami adalah untuk menyadarkan elemen Islam radikal,” kata Pastor Terry Jones pada Reuters dalam sebuah wawancara di gerejanya di Gainesville, Florida.
“Tentu saja saling membunuh itu adalah satu pemandangan yang sangat mengerikan. Namun saya berpikir bahwa di sisi lain, hal itu yang akan menunjukkan kepada dunia mengenai bahanya unsur Islam radikal,” bualnya.
Jones, seorang mantan manajer hotel yang memilih untuk menjadi pendeta, mengklaim bahwa kitas suci umat Islam, Al Quran, menebar kebencian dan menghasut kekerasan. Lebih lanjut ia mengatakan akan melakukan aksi protes pada 22 April di depan masjid terbesar di Amerika Serikat, yang terletak di Dearborn, Michigan.
Pendeta tidak waras ini pernah menimbulkan kecaman internasional tahun lalu atas rencananya untuk membakar salinan Al-Quran pada hari peringatan serangan 11 September di Amerika Serikat.
Dia menggagalkan rencananya setelah muncul permintaan dari pemerintah AS dan pejabat dunia lainnya, tetapi kemudian ia yang memimpin pembakaran Al Quran pada 20 Maret lalu. Ritual pembakaran ini hampir tidak menarik perhatian media tetapi laporan ini menyebar di seluruh dunia Muslim melalui dunia maya. (althaf/arrahmah.com)