JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Tanfidziyah Majelis Mujahidin Ustadz Irfan S. Awwas menyebut Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan diduga sedang melakukan pengalihan isu dengan menyebut kelompok Syiah di Indonesia menjadi target serangan ISIS.
Kata dia pernyataann Luhut bersayap, disatu segi propaganda membela syiah untuk menarget radikalisme, diisisi lain mengalihkan isu.
“Bukan mustahil untuk pengalihan isu terkait freeport, yang kebetulan namanya disebut sebut dalam kasus itu,” terang Ustadz Irfan kepada Arrahmah.com, Kamis pagi
Sebelumnya, Luhut yang namanya disebut sebut sebanyak 66 kali dalam rekaman skandal Freeport, ujug-ujug usai bertemu Ahok di balaikota Rabu (2/12/2012) menyebut ada informasi dari intel terkait rencana serangan ke kelompok Syiah.
“Selama bulan ini kami konsentrasi karena ada (informasi) intel bahwa ada kelompok Syiah mau jadi target,” lansir Okezone.
Lebih jauh Ustadz Irfan menilai, pernyataan Luhut yang didasarkan info intelijen patut dicurigai, karena kecil kemungkinan ISIS salah target.
“Di Suriah, ISIS justru bersekongkol dengan Syiah dan komunis melemahkan para mujahidin. Atas dasar apa ISIS menarget Syiah di Indonesia?”
Ustadz Irfan mengkhawatirkan pernyataan Luhut ini hendak menggunakan isu ISIS dan syiah untuk menarget kemunitas Muslim yang distigma radikal oleh pemerintah.
“Persis seperti dilakukan Rusia di Suriah, menggunakan ISIS sebagai alasan masuk Suruah untuk membantu rezim Asad melawan pejuang Islam,” paparnya.
Dia mengutip Ketua FSA, kelompok perlawanan di Suriah yang mengatakan, “Rusia tidak serius menyerang ISIS, karena wilayah yang diserang sebagian besar wilayah yang dikuasai mujahidin.”
Gagal menyudutkan umat Islam dengan isu wahabi, imbuh Ustadz Irfan, syiah bermanuver seolah terancam oleh ISIS, padahal dibalik itu ingin menggunakan tangan penguasa untuk mengintimidasi dan menindak umat Islam.
“Karena itu umat Islam harus waspada, tidak panik, dan tetap konsisten berjuang secara legal, konstitusional dan berlandaskan syariat Islam,” pesan Ustadz Irfan. (azmuttaqin/arrahmah.com)