SURIAH (Arrahmah.com) – Enam dari sembilan kamp pengungsi Palestina di Suriah telah menjadi target serangan pasukan rezim diktator. Sebagai konsekuensinya, ribuan warga sipil yang terperangkap di sana, mengalami pelanggaran hak asasi berat, kekurangan makanan dan obat-obatan, lansir MEMO pada Senin (13/1/2014).
Penderitaan mereka telah dimanfaatkan sebagai alat dalam strategi perang yang mengerikan oleh pasukan rezim pengecut Suriah.
Sejumlah blokade rezim nushairiah di sekitar kamp-kamp pengungsian itu telah menghambat pasokan kesehatan, makanan dan kebutuhan penting lainnya yang tidak dapat memasuki kamp-kamp pengungsian.
“Laporan terbaru mengenai tingkat kematian akibat kelaparan sangat mengkhawatirkan,” kata juru bicara UNRWA, Christopher Gunness, kepada MEMO.
Sejak September, UNRWA pada dasarnya tidak mampu untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi di Yarmouk.
Gunness mengungkapkan bahwa bahkan sebelum September 2013, yaitu sejak Desember 2012, pada kenyataannya, operasi bantuan sudah tidak bisa dilakukan di dalam kamp.
Badan PBB saat itu harus menetapkan titik distribusi di luar kamp di Zahera. Warga pun mempertaruhkan nyawa untuk keluar mengumpulkan bantuan dan kembali masuk ke kamp. Namun “sekarang,” katanya, “tidak ada yang diperbolehkan keluar atau pun masuk.” (banan/arrahmah.com)