DAMASKUS (arrahmah.com) – 7 orang termasuk anak-anak dirawat di rumah sakit karena keracunan makanan setelah makan daging kucing di kamp pengungsi Yarmouk yang dikepung oleh rezim Assad Suriah.
Kamp pengungsi Yarmouk yang berlokasi di Damaskus baru-baru ini menjadi saksi tragedi kemanusiaan ketika 7 orang termasuk anak-anak keracunan setelah makan daging kucing agar tidak mati kelaparan, sebagaimana dirilis oleh WordBulletin, Senin (13/1/2014).
The Syrian Revolution General Commission (SRGC) menyatakan bahwa pengiriman makanan dan bantuan kemanusiaan ke kamp Yarmouk yang terkepung tidak diizinkan, di mana sekitar 20.000 pengungsi hidup dalam kondisi yang mengerikan. Kebanyakan dari mereka adalah warga Palestina.
“Ada tragedi kemanusiaan terjadi di Yarmouk Camp”, kata juru bicara komite koordinasi lokalSuriah di distrik Yarmouk, dan menambahkan bahwa harga bahan makanan telah meningkat sepuluh kali lipat di kamp sejak pasukan rezim mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan.
“Harga daging sapi (jika Anda dapat menemukannya) seharga 5.000 lira Suriah per kilo. Kita menyaksikan orang-orang sekarat karena kelaparan setiap hari,” kata Musab Abu Qatada.
Situasi terus memburuk, tidak hanya di Yarmouk, tetapi juga Douma, Darayya, Jobar, Cabun dan Mouaddamiyah, kata Abu Qatada melanjutkan.
Rezim Assad telah membatasi masuknya makanan dan obat-obatan ke beberapa daerah yang diblokade sejak tahun lalu termasuk Ghouta Timur dan kamp Yarmouk. Ketika pembatasan berubah menjadi larangan, warga kamp harus makan daun-daun dari pepohonan untuk bertahan hidup, dan setiap hari menyaksikan banyak kematian khususnya di kalangan bayi yang sakit dan mereka yang sudah lanjut usia, karena kelaparan dan kekurangan gizi.
Persatuan Sarjana Muslim Internasional menyerukan kepada dunia Arab dan Islam pada hari Ahad (12/1) untuk membantu mengakhiri pengepungan terhadap kamp Yarmouk, yang disebutnya sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan”. (ameera/arrahmah.com)