SRINAGAR (Arrahmah.com) – Seorang pemimpin Konferensi semua pihak partai Hurriyat (APHC), sebuah front politik yang dibentuk sebagai sebuah aliansi dari 26 organisasi politik, sosial dan agama di Kashmir, mengatakan bahwa rakyat Kashmir telah membawa perjuangan mereka untuk mengamankan dan kemerdekaan Kashmir dan hak asasi manusia mereka atas tindakan terorisme negara India.
Shabir Ahmed Shah dalam sebuah pernyataan pada hari Jum’at (13/1/2012) i Srinagar, menyesalkan terorisme India terhadap rakyat Kashmir dan tidak memberikan kesempatan kepada rakyat Kashmir untuk menentukan masa depan politik negaranya sendiri. Shabir mengajak rakyat Kashmir untuk menandai 26 Januar, hari Raublik India, sebagai “black day” untuk menyampaikan pesan kepada New Delhi bahwa rakyat Kashmir mengecam pendudukan ilegal (penjajahan) India atas tanah air mereka.
Selain itu, rezim boneka menahan salah satu pemimpin Hurriyat Kashmir, Raja Marajuddin, dibawah hukum hitam, Undang-undang Keamanan Publik (PSA), untuk ketiga kalinya memenjarakan Marajuddin di penjara Kathual, Jammu, Kashmir.
Ulama Kashmir, Qazi Yasir, mengecam tindakan rezim boneka terhadap para pemimpin pemimpin Hurriyat, dan menuntut pembebasan semua para tahanan politik Kashmir.
Rakyat Kashmir turun ke jalan-jalan melakukan demonstrasi melawan kebijakan anti-rakyat yang dikeluarkan oleh rezim boneka.
(siraaj/arrahmah.com)