SANA’A (Arrahmah.com) – Teroris Syiah Houtsi pada Ahad (13/1/2019) mengancam akan melancarkan lebih banyak serangan drone setelah serangan mematikan pekan lalu pada parade militer pemerintah.
Dalam sebuah laporan oleh Reuters, juru bicara Houtsi Yahya Sarea mengatakan serangan drone pada Kamis di sebuah pangkalan militer di provinsi Lahaj, yang menewaskan beberapa orang, adalah “operasi sah melawan agresi”.
Serangan terhadap parade militer terjadi ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa mencoba untuk mengadakan pembicaraan damai antara Houtsi, yang mengendalikan sebagian besar pusat kota di Yaman, dan pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung Saudi, yang berbasis di kota Aden.
Sehari setelahnya, sebuah koalisi militer pimpinan Saudi mengatakan pihaknya menghancurkan pusat komunikasi dan kontrol Houtsi yang digunakan untuk mengarahkan drone.
Houtsi mengatakan pada November bahwa mereka menghentikan serangan pesawat tak berawak dan rudal ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yaman mereka, tetapi ketegangan meningkat tentang bagaimana menerapkan kesepakatan perdamaian yang disponsori PBB yang dicapai pada Desember di kota pelabuhan Laut Merah Hudaidah .
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memimpin koalisi Arab melakukan intervensi dalam perang Yaman setelah Houtsi menggulingkan pemerintah Hadi dari Sanaa pada 2014.
Negara-negara Teluk mengatakan bahwa Iran memasok senjata ke Houtsi, tuduhan yang dibantah Teheran dan kelompok itu. Houtsi mengklaim bahwa mereka melakukan revolusi melawan korupsi.
(fath/arrahmah.com)