INGUSHETIA (Arrahmah.com) – PAda 2 April lalu, teroris Rusia kembali meledakkan sebuah rumah milik kerabat seorang Mujahid. Sekitar pukul 03.00 dini hari, di sebuah rumah nomor 48, Jalan Dzhabagieva di desa Sagosphi, distrik Malgobek, Ingushetia, penjajah teroris Rusia mengaktifkan alat peledak berkapasitas 20 Kg TNT.
Sebagai akibat dari tindakan biadab di rumah milik Muhammad Gatazazhev, putra Arthur Gatagazhev yang lahir pada tahun 1975, anggota angkatan bersenjata provinsi Ingushetia, Imarah Kaukakus, rumah tersebut hancur. Selain itu, beberapa rumah di dekatnya juga rusak, ujar agen berita AbrorInfo.
Sebulan yang lalu, pada 3 Maret, penjajah Rusia juga meledakkan rumah kerabat seorang petinggi Mujahidin, Amir Magas. Sehari setelahnya, meledakkan apartemen milik penduduk di kota Karabulak, Khamzat Korigov yang tewas beberapa jam sebelum peledakkan itu.
Pemimpin dari boneka lokal, Yevkurov, menggunakan taktik yang sama di chechnya, dengan tangan Kadyrov, menghancurkan, meledakkan rumah Mujahidin dan kerabat mereka.
Pada 25 Maret, Yovsar-bek Yevkurov dengan Dinas Keamanan Federal Rusia, FSB, memanggil keluarga Mujahidin, mendesak mereka untuk membawa kembali anak-anak mereka untuk mengaku dan kembali kepada kehidupan damai.
Jelas, desakan dari antek Rusia merupakan ultimatum kepada kerabat Mujahidin. Meledakkan rumah ayah seorang mujahid, menurut penjajah Rusia adalah untuk “pelajaran” bagi orng tua Mujahid lain.
Daftar orang-orang yang dibuat oleh FSB dan Yevkurov dalam ultimatum mereka adalah sebagai berikut : Arthur Gatagazhev, Shamsudin Buzurtanov, Bekkhan Ganiyev, Timur dan Magomed Tsokiyev, Beslan Gandarov, Ibrahim Kartoyev, Zaurbek Yandiyev, Alikhan Tsechoyev, Adam Malsagov, Adam Ganizhev, Islam Yevloyev, Ilez Muruzhev, Akhmed Tutayev, Zelimkhan Dakiyev, Magomed Nalgiyev, Musa Bokov, Suleiman Aushev, Malika Turazova, Myalh-Azni dan Milana Borchashvili. (haninmazaya/arrahmah.com)