MOSKOW (Arrahmah.com) – Dalam sebuah kunjungan ke Moskow pada Jumat (9/9/2011), Menteri Luar Negeri Finlandia yang baru dilantik, Erkki Toumioja, menjawab sebuah pertanyaan dari petugas FSB, Timur Khursandov, kolumnis Interfax, sebuah media yang dikendalikan oleh FSB.
Untuk pernyataan yang diajukan oleh Khursandov dimana otoritas Rusia mengklaim bahwa server Kavkaz Center (KC) berada di Finlandia, “Apakah Finlandia tidak mengambil tindakan apapun sehubungan dengan ini?”, sang menteri menjawab dengan diplomatis.
“Finlandia mengutuk terorisme dan setiap tindakan kekerasan terhadap orang tak bersalah,” ujar Toumioja.
“Menurut undang-undang kami, bersekokongkol dan menghasut kebencian etnis adalah pelanggaran hukum (sayangnya, Paus Molari antek Putin, yang menghasut kebencian etnis terhadap Kaukasia di Finlandia, tetap bebas-KC). Peristiwa tragis di Norwegia pada bulan Juli lalu sekali lagi menunjukkan kepada kita kebutuhan untuk menghindari penyebaran kebencian di internet.”
“Isi dari materi internet diatur oleh undang-undang kebebasan berekspresi tahun 2003. Jika pada setiap situs internet berisi materi ilegal, pengadilan dapat memutuskan untuk menghapusnya,” lanjutnya.
Perlu diingat bahwa di tahun 2010, kejaksaan Finlandia menegaskan bahwa tidak ada materi ilegal yang terdapat pada situs Kavkaz Center dan hukum Rusia tidak berlaku di Finlandia.
Seperti diketahui bahwa situs Kavkaz Center merupakan situs perlawanan yang membela Mujahidin Imarah Kaukasus. Mereka memberitakan peristiwa atau fakta yang terjadi di Rusia dan Kaukasus dari sisi yang berbeda dengan media mainstream di Rusia dan terkadang membongkar kebobrokan dan kebrutalan Rusia terhadap Muslim di wilayah yang diduduki. Inilah yang membuat Rusia gerah dan mencoba berbagai cara untuk menutut situs tersebut. Alhamdulillah dengan izin Allah, hingga saat ini situs Kavkaz Center masih tetap eksis. (haninmazaya/arrahmah.com)