ONTARIO (Arrahmah.com) – Pria yang dengan sengaja menabrak kendaraan keluarga Muslim dengan truknya, dalam apa yang disebut polisi Kanada sebagai serangan bermotivasi kebencian, muncul sebentar melalui Zoom di hadapan hakim pada Kamis (10/6/2021) dan dijadwalkan akan kembali muncul dalam persidangan awal pekan depan.
Nathaniel Veltman (20), ditangkap pada Ahad di tempat parkir mal London, Ontario, tidak jauh dari Masjid tertua di kota itu. Dia mengenakan apa yang tampak seperti rompi lapis baja dan helm pada saat itu, kata polisi, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Veltman, yang akan muncul di pengadilan pada Senin (14/6), menghadapi empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu percobaan pembunuhan.
Polisi mengatakan Veltman tidak diketahui memiliki hubungan dengan kelompok kebencian tetapi menambahkan bahwa mereka masih dalam penyelidikan dan tuduhan teror sedang dipertimbangkan.
Kepala polisi London Steve Williams mengatakan kepada Canadian Broadcasting Corp bahwa sedikit informasi yang dipublikasikan untuk menjamin integritas proses peradilan.
“Kami harus melindungi informasi untuk memastikan bahwa proses pengadilan tidak ternoda oleh apa pun yang kami lakukan atau katakan saat ini,” kata Williams.
Empat anggota satu keluarga, yang mencakup tiga generasi, tewas ketika truk menabrak mereka saat mereka sedang jalan-jalan sore di dekat rumah mereka.
Kerabat telah mengidentifikasi korban tewas sebagai Salman Afzaal yang berusia 46 tahun, istrinya yang berusia 44 tahun Madiha Salman, putri mereka yang berusia 15 tahun Yumna Salman dan neneknya yang berusia 74 tahun, Talat Afzaal. Putra pasangan itu, Fayez yang berusia sembilan tahun, terluka parah tetapi diperkirakan akan pulih.
“Bagian depan truk pick-up rusak parah dan berlumuran darah,” kata Hasan Savehilaghi, presiden perusahaan taksi, menceritakan rincian yang diberikan oleh salah satu pengemudinya yang berada di lokasi penangkapan.
Savehilaghi mengatakan ketika tersangka diseret dari truknya oleh polisi, dia berteriak, tetapi kata-katanya tidak jelas. Veltman berteriak pada sopir taksi untuk merekam penangkapan itu.
Pada Selasa, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut pembunuhan itu sebagai serangan teroris dan berjanji untuk menekan kelompok sayap kanan dan kebencian online.
“Saya sangat terkejut dan ngeri ketika saya mendengar tentang kejahatan yang tak terkatakan yang dilakukan akhir pekan lalu,” kata Mark Veltman, ayah pelaku penyerangan, dalam sebuah email pada Kamis.
“Tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan kesedihan mendalam saya bagi para korban tindakan tidak masuk akal ini,” tambahnya.
Sedikit detail tentang kehidupan Veltman terungkap.
Veltman bekerja paruh waktu di pabrik pengepakan telur di Strathroy, Ontario, dekat London. Tetangga di apartemennya di pusat kota London mengatakan dia sering terdengar bermain video game dengan volume tinggi saat larut malam, lapor London Free Press. London terletak antara Toronto dan Detroit.
Insiden hari Ahad adalah serangan terburuk terhadap Muslim Kanada sejak seorang pria menembak enam anggota masjid Kota Quebec pada 2017.
Sementara itu, badan negara-negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, dengan keanggotaan 57 negara, mengutuk keras apa yang digambarkannya sebagai “teroris keji yang dilakukan oleh seorang ekstremis” terhadap sebuah keluarga Muslim di Kanada.
Organisasi Kerjasama Islam meminta pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mengatasi kebencian anti-Muslim, yang katanya menyebar di banyak negara di mana Muslim merupakan minoritas. Dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada Kamis, OKI memperbarui seruannya pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan global lainnya untuk mendeklarasikan 15 Maret sebagai hari melawan Islamofobia dan intoleransi umat Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)