MOSKOW (Arrahmah.com) – Sebuah majalah terkenal di Amerika, The National Examiner, melaporkan mengenai ancaman kepada administrator situs Wikileaks, Julian Assange, dari teroris internasional FSB, Rusia.
“Putaran terbaru bahan-bahan Wikileaks telah membuat malu pemerintahan Obama, menciptakan krisis diplomatik. Namun, target berikutnya, Rusia mungkin tidak dapat dimainkan semanis Amerika serikat.”
Akses oleh militer untuk beberapa informasi diplomatik AS yang paling sensitif telah terbuka, setelah Wikileaks merilis sebuah informasi yang mempermalukan seluruh pemerintahan di dunia.
Diyakini bahwa mantan kopral Angkatan Darat AS, Bradley Manning, berada di balik banyaknya dokumen yang bocor. Kemungkinan ia tidak akan pernah melihat terang lagi dan akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Dalam perkembangan Wikileaks lain, “Pejabat keamanan nasional mengatakan bahwa Badan Keamanan Nasional, badan penyadapan pemerintah AS, telah mengambil bukti kirim kisah elektronik dimana Wikileaks berada di bawah pengawasan ketat oleh FSB Rusia (jaringan mata-mata Rusia) karena ketakutan Moskow bahwa Wikileaks siap merilis informasi yang merusak kepemimpinan Kremlin.”
Mungkin pemimpin sekaligus pendiri Wikileaks, Julian Assange akan merindukan memo ini, Rusia akan terus bermain. Mereka sangat baik untuk mengambil orang-orang yang berbicara terlalu banyak.
“Kami mungkin belum mampu menghentikan Wikileaks sejauh ini, dan itu membuat frustasi,” ujar pejabat penegak hukum AS kepada Daily Beast. “Rusia bermain dengan aturan yang berbeda.”
Dia mengatakan bahwa jika Wikileaks dan pendirinya, Julian Assange menindaklanjuti pergerakan untuk merilis informasi yang sangat memalukan mengenai pemerintah Rusia dan korupsi besar-besaran diantara pemimpinya, “Rusia akan menjadi sangat kejam untuk menghentikan Wikileaks.”
Rusia di bawah kepemimpinan mantan petinggi KGB (kini FSB), Vladimir Putin, dapat melakukan apapun. Kematian Alexander Litvinenko yang diracun, diyakini dikakukan oleh FSB.
Mengingat kegemaran Assange untuk merilis informasi dalam bentuk mentah, FSB akan memiliki sedikit masalah menemukan sumber data dan memastikan bahwa mereka tidak akan memberikan apapun yang pernah Assange dapatkan. (haninmazaya/arrahmah.com)