OSLO (Arrahmah.com) – Seorang kristen ekstrimis dari partai Sayap kanan, Anders Behring Breivik, yang membunuh puluhan orang di Norwegia tahun lalu menganggap bahwa pembantaian itu bertujuan untuk menyelamatkan Kristen Eropa -terkhusus Norwegia – dari penyebaran Islam, seperti yang dilansir Onislam.
Teroris Breivik mengatakan bahwa pembantaian yang dilakukannya adalah misi gadungan untuk “penyelamatan Kristen Eropa dari Islam” dan menganggap itu adalah kebaikan.
“Tindakan ini didasarkan pada kebaikan, bukan kejahatan,” kata Breivik.
“Saya telah melakukan serangan politik paling canggih dan spektakuler yang dilakukan di Eropa sejak perang Dunia II,” tandas Breivik dengan bangga pada saat di persidangan, dikutip Reuters, Selasa (17/4/2012).
“Serangan 22 Juli itu adalah serangan preventif untuk membela rakyat Norwegia dan etnis Norwegia,” kata Breivik yang bermaksud untuk “menyelamatkan orang-orang Kristen Norwegia dari penyebaran Islam”.
Sebelumnya, Breivik dilaporkan bahwa dia tidak menyesal atas tindakan barbarnya itu dan tidak mau meminta maaf. “Dia tidak akan minta maaf atas apa yang dilakukannya dan dia mengatakan bahwa dia tidak menyesal dan dia juga telah meminta kami, sebagai pengacara pembelaannya, untuk menyampaikan hal itu, meskipun tentu saja sangat sulit untuk didengar,” kata Hein Vibeke Baera, anggota tim pengacara dari empat orang hukum yang mewakili Breivik.
Tak hanya itu, bahkan Teroris ini pun ingin melakukan pembantaian semacam itu kembali, dia mengatakan dalam persidangan, “Ya, saya ingin melakukannya lagi, karena pelanggaran-pelanggaran terhadap rakyatku…semakin buruk”.
Dalam sebuah manifesto yang diposting online sebelum pembantaian itu, Breivik menulis bahwa dia menargetkan “para pengkhianat” yang telah berlemah lembut dan membiarkan para imigran Muslim masuk ke Norwegia sehingga menurutnya menjadikan negaranya rendah.
Masyarakat Muslim di Norwegia diperkirakan mencapai 150.000 orang. Mayoritas mereka adalah imigran dari Pakistan, Somalia, Irak dan Maroko. (siraaj/arrahmah.com)